Jakarta –
Kepresidenan Brasil di G20 telah mencapai tahap akhir. Hal ini menandai dimulainya proses negosiasi Deklarasi Pemimpin G20 atau Perjanjian Pemimpin G20.
Sejak 12 November, Sherpa dari negara-negara anggota G20 berkumpul di ibu kota Brasil, Rio de Janeiro, dan memulai serangkaian negosiasi untuk menyepakati pernyataan para pemimpin G20.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Edi Pambudi berkesempatan memimpin delegasi pemerintah Indonesia pada pertemuan Sherpa G20 ke-4 untuk kepresidenan Brazil. Edi tidak hanya menjadi pemimpin delegasi tetapi juga sherpa di G20 Indonesia.
“Pertemuan Sherpa di Kepresidenan Brasil baru-baru ini cukup menantang. Kepresidenan Brazil secara efektif mencoba untuk mengungkapkan kebutuhan nyata Forum G20 untuk mengekspresikan kepentingan negara-negara berkembang di tengah tingginya ketidakpastian global. Di satu sisi, Kepresidenan Brazil memperoleh manfaat dari upaya Kepresidenan Indonesia pada tahun 2022 “untuk menjaga persatuan G20. G20 kembali berhasil mencapai konsensus dalam pertemuan tingkat menteri di tingkat kelompok kerja,” kata Edi dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Pertemuan keempat Presidensi Sherpa G20 di Brazil dijadwalkan pada 12-15 November 2024 dan akan diadakan di Hotel Prodigy Santos Dumont, Rio de Janeiro. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan Deklarasi Pemimpin G20 yang akan disepakati oleh para pemimpin G20 pada KTT G20 di Brazil pada 18-19 November 2024 di Rio de Janeiro.
Sebelum pertemuan keempat ini, Kepresidenan Brazil telah mengadakan tiga pertemuan tingkat Sherpa dan serangkaian pertemuan antar sesi untuk membahas isu-isu prioritas Kepresidenan, hasil diskusi kelompok kerja dan negosiasi Deklarasi Pemimpin G20.
Presidensi G20 Brasil pada tahun 2024 mengambil tema besar “Membangun dunia yang adil dan planet yang berkelanjutan” dan berfokus pada tiga prioritas utama, yaitu memerangi kesenjangan, mendorong inklusi sosial dan memerangi kelaparan, memerangi perubahan iklim, mendorong transisi energi dan pembangunan berkelanjutan dan institusi pemerintahan reformasi global. Ketiga hal tersebut menjadi prioritas utama karena berkaitan erat dengan suara negara berkembang dan menjangkau permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat global.
Melihat ke belakang, Sherpa Meeting of the Group of Emerging Market Economies (EMEs) telah dilaksanakan pada tanggal 11 November 2024. Forum ini bertujuan untuk menyeimbangkan kelompok negara maju dan berkembang dalam forum G20. Kepresidenan Brazil menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh EME Group sehingga Kepresidenan Brazil dapat memberikan prestasi nyata bagi kelompok negara berkembang.
Pertemuan ini dihadiri langsung oleh pakar transformasi digital, kreativitas dan sumber daya manusia Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Edwin Manansang, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian/Co-Sous Sherpa G20 Indonesia Ferry Ardiyanto, Direktur Pembangunan , Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri/Co-Sous Sherpa G20 Indonesia Tri Purnajaya dan Tim Sekretariat Sherpa G20 Indonesia. Simak video “Video: Pramono Ingin Bangun ‘Dinding Bakau Raksasa’ Cegah Banjir Rob” (prf/ega)