Jakacarta –

Menteri keuangan Angito Abimanu (2025. Pendapatan pajak yang menurun pada tahun awal adalah normal. Kondisi seperti itu dikatakan sebagai tren kelas pertama lebih rendah dari akhir tahun.

“Penghasilan memiliki tren bulanan yang tepat. Jadi pada tahun 2022, pada bulan Januari dan kemudian tidak ada yang terjadi,” kata Angito di kantor kami di kantor kami, Jakacarta Tengah, Kamis (03/03/13).

Untuk informasi, tiket pajak yang dikumpulkan PP. 187,8 triliun hingga Februari 2025. Cuaca dikumpulkan dengan 269,02 triliun rp, yang 30,19% lebih rendah tahun lalu.

Angito mengatakan ada dua faktor yang menyebabkan akun rendah. Pertama -tama, karena penurunan harga pedagang ekspor utama di Indonesia.

“Faktor pertama adalah faktor pertama tahun ini dalam harga batubara (turun), termasuk 5,8%, turun 5,2%dari minyak,” nikel naik 5,9%, “Sri Muliani menjelaskan.

Alasan kedua adalah untuk faktor administrasi. Artinya, karena ada kebijakan baru, dimungkinkan untuk menentukan tingkat rata -rata rata -rata untuk PPP 21 untuk membayar pada 10 Maret hingga 10 Maret 2025.

“Jadi, itulah efek dari relaksasi harus menjadi bagian dari perhitungan Februari, tetapi kami mengendalikan relaksasi,” katanya.

Selain itu, Angito memperkirakan bahwa pajak di masa depan adalah tren pendapatan yang lebih baik. Ini melihat berbagai kegiatan ekonomi yang sudah mulai meregangkan.

“Kami mencoba membandingkan dengan perkiraan PMI di masa depan, meningkatkan data untuk konsumen listrik untuk industri dan bisnis, jadi kami berharap keadaan pendapatan akan meningkatkan PPH 25,” tambah Anggito.

Periksa dan “Kurir: Negara Rp. 15 T untuk LPDP pada Oktober 2024 ::

(ACD / ACD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *