Jakarta –

Setelah mengesahkan undang-undang yang melarang TikTok, pemerintah AS berencana untuk kembali melarang perusahaan teknologi Tiongkok. Kali ini giliran produsen drone DJI yang menjadi sasarannya.

Bulan lalu, sebuah komite DPR – Komite Energi dan Perdagangan DPR – mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang drone DJI, New York Times melaporkan.

Apa yang disebut Undang-Undang Anti-Drone Partai Komunis Tiongkok pertama kali diperkenalkan pada tahun 2022 oleh Elise Stefanik, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Republik. Menurut Stefanik, otoritas pemerintah telah menemukan bahwa DJI memberikan informasi terkait infrastruktur penting di Amerika Serikat. Amerika Serikat kepada Pemerintah Tiongkok. .

“DJI menimbulkan ancaman yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional, dan inilah saatnya untuk menghapus drone yang diproduksi oleh Komunis Tiongkok dari Amerika,” kata Stefanik kepada New York Times, seperti dilansir The Verge, Sabtu (27/4/2024).

Jika RUU ini disahkan, drone DJI akan dimasukkan ke dalam Undang-Undang Jaringan Komunikasi yang Aman dan Andal FCC. Daftar tersebut juga mencakup perusahaan China lainnya seperti Huawei dan ZTE.

Aturan ini melarang pengoperasian peralatan atau layanan komunikasi di jaringan AS yang mengancam keamanan nasional. Aturan tersebut juga melarang perusahaan menggunakan dana federal untuk membeli peralatan terlarang.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah AS menargetkan DJI. Pada tahun 2020, Departemen Perdagangan AS menambahkan DJI ke daftar targetnya dan melarang perusahaan AS mengekspor teknologi ke DJI.

Departemen Keuangan AS juga menambahkan DJI ke dalam daftar kompleks industri militer Tiongkok menyusul laporan bahwa drone DJI digunakan untuk memata-matai warga Uighur. Departemen Pertahanan AS juga menambahkan DJI ke daftar hitamnya pada tahun 2022.

Dalam postingan blog yang diunggah pada Maret 2024, DJI mengatakan bahwa regulator yang mendukung RUU tersebut membuat tuduhan palsu dan tidak berdasar tentang operasi DJI serta mempromosikan narasi xenofobia. DJI juga menegaskan bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, namun mengakui bahwa mereka tidak dapat mengontrol bagaimana produk mereka digunakan.

Tonton video “AS Mencurigai Tiongkok Mungkin Menggunakan TikTok untuk Mempengaruhi Pemilu” (vmp/vmp)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *