Jakarta –
Micut atau monosodium glutamat (MSG) kerap dianggap berbahaya bagi kesehatan dan berdampak buruk bagi tubuh. Selain itu, ada kasus “sindrom restoran Cina” yang disebut-sebut menggambarkan gejala akibat konsumsi MSG, antara lain wajah memerah, badan berkeringat, kulit pucat, nyeri punggung, dan sakit kepala.
Penyakit restoran Cina berasal dari hasil penelitian terhadap relawan yang makan sup pangsit dan kemudian mengalami reaksi buruk terhadap makanan restoran Cina, dan para ahli mengatakan keduanya ada kaitannya. Penelitian lain juga sering mengaitkan MSG dengan timbulnya obesitas dari penelitian yang memberikan MSG pada hewan.
Beberapa orang juga melaporkan sering merasa mual setelah mengonsumsi MSG.
Fred Cohen, seorang spesialis sakit kepala dan profesor kedokteran dan kedokteran klinis di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York, menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang bahaya MSG dan hanya sedikit penelitian yang dilakukan. Dalam analisisnya, Cohen dan timnya menemukan bahwa MSG memang bisa menyebabkan sakit kepala, namun hanya jika dikonsumsi dalam kadar yang jauh lebih tinggi dari konsumsi normal.
Oleh karena itu, peran MSG dalam menyebabkan migrain masih belum jelas. Menurut Cohen, zat lain seperti alkohol, produk susu, atau telur juga dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang dengan masalah tertentu, meski secara umum dianggap aman.
Hal ini juga berlaku untuk MSG. Namun MSG kerap dianggap menyebabkan sakit kepala, padahal tidak selalu demikian.
Bersama. Simak Video “Micin Sebabkan Gangguan Kesehatan, Kata Ahli Gizi: Ini Hasil Uji Coba pada Tikus” (naf/naf)