Jakarta –

Dadan Hindiyana, Kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN), membuka kemungkinan makan serangga untuk menu makanan gratis (MBG) di daerah -daerah tertentu. Misalnya, ketika orang -orang Gunung berada di papa.

“Beberapa orang Gunung telah menggunakan Starshoppers. Orang -orang Papua memakan ulat,” pada hari Sabtu (25.01.202) mengatakan kepada wartawan.

Dadan menyelidiki bahwa ada beberapa jenis serangga, seperti tentara yang dijual.

“Camilan kriket sekarang dijual dalam perdagangan,” katanya.

Spesialis Msoco Johan Chandrawnata, SPGK, disebutkan di berbagai Indonesia dan budaya lain, termasuk Eropa dan Amerika, selesai grapoppers.

Sekitar dua miliar orang di dunia, kata Dr. John, makan serangga setiap hari. Selain itu, lebih dari dua ribu makanan dimakan.

“Gashiping memang merupakan diet protein tinggi. Dalam berbagai tradisi, Indonesia dan negara -negara lain, termasuk Eropa dan Amerika / 2025).

John mengatakan hama seperti jangkrik mengandung 460 kali, 18,5 gram minyak dan 69 gram protein 100 gram. Sementara graphopsps mengandung 560 kalori, 38 gram minyak dan 48 gram protein adalah 100 gram.

100 gram ulat ulat kemudian mengandung 9,7 gram dan 21,5 gram minyak.

Namun, Dr. John tidak menyesali semua anak seperti serangga atau serangga. Itu harus dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan serangga sebagai sumber protein yang berbeda di menu makanan.

Selain itu, reaksi fisik terhadap anak -anak dan membutuhkan perhatian.

“Ini bukan hal yang aneh (efek samping), tetapi serangga mungkin memiliki reaksi intensitas, itu harus menghindari alergi,” tambah. Tonton video “Video: CDC diminta untuk menghentikan koperasi” Sun / Up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *