Jakarta –

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun 2023 hingga Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alhasil, laporan tersebut mendapat opini tanpa opini (DAP) dari BPK.

Ketua BPK Isma Yatun telah mengevaluasi kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi. Untuk memastikan keuangan negara digunakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan mencegah kerugian negara, BPK juga terus mendukung upaya pemberantasan korupsi melalui penyidikan.

Hasil pemeriksaan kemudian disampaikan kepada instansi yang berwenang. Salah satu dampak positif dari upaya tersebut adalah penghematan keuangan Negara senilai Rp55,97 miliar antara tahun 2015 hingga 2023, yang menunjukkan komitmen yang kuat.

Hasil LKPP 2023 menunjukkan opini WTP yang merupakan opini WTP kedelapan sejak LKPP 2016, kata Isma di LHP LKPP 2023 Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/). 2024).

Selain itu, Isma menyoroti kemampuan pemerintah dalam menghadapi situasi sulit ketika pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020-2022. BPK menyatakan komitmen dan upaya pemerintah untuk mengelola APBN sebaik-baiknya sebagai penyangga mengatasi dampak pandemi.

Tanpa mengabaikan aspek transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, maka pembentukan rekening APBN tetap harus mendapat opini WTP, tambahnya.

Menurutnya, sinergi dan ketahanan pemerintah beserta para penggeraknya menyebabkan pemulihan situasi perekonomian Indonesia pascapandemi relatif lebih baik dibandingkan negara lain.

Sebagai salah satu pilar utama rantai pertanggungjawaban, lanjut Isma, BPJ mempunyai peran dan kedudukan yang sangat strategis. BPK merupakan salah satu lembaga yang berperan besar dalam menjaga dan menjamin keuangan negara digunakan sebesar-besarnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Isma mengatakan, kehadiran perwakilan BPK di ibu kota negara dan di setiap provinsi sesuai amanat konstitusi menjadikan BPK sebagai garda terdepan dalam menciptakan pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab, baik di pusat maupun daerah. Seluruh pegawai BPK baik unit pelaksana maupun pendukung telah berkontribusi dalam berbagai inovasi, termasuk transformasi digital.

“Selanjutnya, transformasi digital pemerintahan dalam pengelolaan keuangan negara dalam laporan akuntabilitas kinerja pemerintah pusat atau LKJPP sebagai bagian dari LKPP merupakan langkah bijaksana dalam mencapai tujuan pembangunan nasional melalui perencanaan dan penganggaran yang fokus dan terintegrasi,” kata Isma.

“Dinamika pengelolaan keuangan negara yang semakin berkembang di tengah tantangan dan gangguan memerlukan partisipasi yang efektif dan kolaboratif dari berbagai aktor. Oleh karena itu, kami menuntut komitmen dan kerja keras dari Presiden dan para wakilnya serta jajaran pemerintah. negara memperkuat landasan tanggung jawab pengelolaan tata kelola keuangan “Akhirnya sebagai landasan kokoh bagi pemerintahan selanjutnya”, tutupnya (shc/rrd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *