Jakarta –
Read More : Sederet Atraksi Menanti di MotoGP Mandalika 2024, Bisa Meet n Greet Lho
Jumat, 19 Juli 2024 Kekacauan bandara kembali terjadi di masa lalu. Layanan otomatis gagal, tiket dan informasi penerbangan ditulis tangan.
Ini terjadi setelah Microsoft Windows dihentikan. Beberapa maskapai penerbangan bahkan terpaksa membatalkan penerbangannya.
Pelanggaran sistem Microsoft diyakini berasal dari masalah pada perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike, yang menyebabkan pemadaman jaringan, yang dikenal sebagai crash. Pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike membuat komputer dan server yang terpengaruh menjadi offline.
Lebih dari ribuan perangkat Windows di seluruh dunia telah mengalami layar biru kematian besar (BSOD) yang berdampak pada sejumlah layanan, mulai dari penerbangan, penyiaran, perbankan hingga berbagai negara.
Perangkat ini memasuki siklus boot pemulihan dan perangkat tidak dapat melakukan booting dengan benar. CrowdStrike digunakan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia untuk mengelola keamanan PC dan server Windows mereka.
Dikutip Reuters, terutama di sektor penerbangan, di Edinburgh, Skotlandia, saksi mata mengatakan bahwa pemindai boarding pass memiliki “pesan server online”. Pejabat bandara kemudian mengatakan agar penumpang tidak berangkat ke bandara tanpa terlebih dahulu mengecek status penerbangan secara online.
Seorang penumpang Bangalore yang bepergian dengan Indigo Airlines menunjukkan foto peta tulisan tangan.
“Karena pemadaman layanan Cloudstrike/Microsoft, semua sistem di bandara Bangalore mati.
Di bandara Delhi, informasi jadwal penerbangan ditulis di papan tulis dengan spidol. Selain itu, banyak pula penerbangan yang dibatalkan.
Bandara Internasional Hong Kong mengatakan pemadaman sistem Microsoft berdampak pada beberapa maskapai penerbangan dan beralih ke check-in manual, namun operasional penerbangan tidak terpengaruh.
Laporan Channel News Asia, layanan penumpang di Bandara Changi menyebutkan mesin self check-in tidak berfungsi. Ia juga mengatakan, pemeriksaan harus dilakukan di loket.
“Karena pemadaman global yang mempengaruhi sistem TI di banyak organisasi, proses check-in untuk beberapa maskapai penerbangan di Bandara Changi dikelola secara manual,” kata pihak bandara melalui Facebook.
Maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS), Asia, dan Eropa, termasuk maskapai besar seperti Ryanair, Delta, dan Air India, mengaku mengalami penundaan atau gangguan.
Menurut Administrasi Penerbangan Federal AS, beberapa maskapai penerbangan AS, termasuk American Airlines, United Airlines dan Delta Airlines, mengumumkan larangan terbang untuk semua penerbangan pada Jumat pagi karena masalah komunikasi.
Di Eropa, Bandara Schiphol, Bandara Berlin, London Gatwick, Bandara Edinburgh dan lainnya mengatakan mereka terkena dampak pemadaman Microsoft.
“Kami memperkirakan waktu tunggu lebih lama dan pembatalan penerbangan. Tidak semua bandara di Eropa terdampak karena masalah ini terkait dengan sistem operasi Azure milik Microsoft sendiri,” kata Agata Liznik, juru bicara grup bandara ACI Eropa. Saksikan video “Menteri Perhubungan: Dampak Microsoft pada Bandara Kecil di Indonesia” (fem/fem )