Jakarta –

Read More : Masuk Bulan Ramadan 2024, Transaksi Lazada Naik 3 Kali Lipat

Desa Les di Tejakula, Buleleng masuk dalam 50 besar ADWI 2024. Kepala desa juga bercerita tentang pengaturannya agar percaya diri menyambut pengunjung.

Gede Adi Wisatara, Kepala Desa Les, mengatakan asal mula perkembangan pariwisatanya bermula dari Dapoer Moela, sebuah restoran tradisional Bali yang juga menyajikan penyulingan arab di desanya. Secara bertahap dari tahun 2019 hingga sekarang.

“Desa Le di Kecamatan Takkila ini banyak sekali hasil pertaniannya, terutama yang berkaitan dengan pohon enau, karena di sini banyak pohon enau, makanya ada kerajinan membuat saung pembuatan tuak dan gula aren, selain itu kami juga memproduksi kelapa. . Gede Adi pekan lalu mengatakan minyak dan hasil pertanian lainnya.

Keberadaan Bumdes membuat Desa Les semakin sejahtera. Ia mengaku telah membantu masyarakat yang tadinya produknya tidak laku di pasaran, kini sudah banyak tersedia.

Selain penghasil kelapa sawit, Les Village juga kaya akan hasil pertanian dan kelautan.

“Kita mulai dari produk nelayan khususnya ikan tuna dari hasil pertanian khususnya buah-buahan seperti rambutan, durian, mangga,” ujarnya. “Tetapi yang kami kembangkan adalah produk MIME, yaitu budidaya anggur dan garam secara tradisional.”

Dari dulu, Desa Les ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Namun seiring berkembangnya pemberitaan dan media sosial, Les Village mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal.

“Kita punya segalanya. Di Bali, kata ‘pegunungan’ berarti ‘pegunungan, pegunungan, dan dekat pantai juga.’ Sebaliknya, itu adalah tujuan wisata alam. Ini yang menarik wisatawan asing, tapi sekarang sudah jaman media sosial berbeda, masyarakat kita “Sekarang berwisata. Dengan banyaknya produk yang kami miliki, dengan segala potensi konsep yang kami kembangkan, masyarakat mulai mengunjungi Les Village.”

Untuk persiapan menyambut wisatawan, Gede Adi yakin desanya sudah tertata dengan baik. Namun pihaknya akan terus meningkatkan sumber daya manusia dengan melaksanakan berbagai pelatihan.

Ia juga berharap pemerintah mengatasi permasalahan aksesibilitas di Bali utara, khususnya di Desa Les.

Lurah Tejakula, I Gede Suyasa pun mengakui, di antara semua desa yang dipimpinnya, Les siap menerima wisatawan.

“Karena Les Village sudah mulai mengambil kendali, mereka pun berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai agenda kegiatannya,” kata Suyasa. Saksikan video “Pengalaman Seru Panen Langsung dari Pohon Bullen” (sym/sim)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *