Batavia –

Read More : Viral 21 Olahraga Kena Pajak Hiburan di Jakarta, Dokter Bilang Gini

Budi Gunadi Sadikin kembali menduduki jabatan Menteri Kesehatan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. Bagaimana sekarang?

Foto Budi Gunadi Sadikin kerap menyedot perhatian. Ia menjabat Perdana Menteri Kesehatan pada pemerintahan Joko Widodo setelah Desember 2020 menggantikan Terawan Agus Putranto. Saat itu, diputuskan bahwa epidemi di Indonesia akan melakukan intervensi terhadap epidemi COVID-19.

Meski kurang sehat, namun kiprah Budi Gunadi Sadikin dalam pengobatan penyakit dinilai sangat baik. Hal ini melibatkan pembukaan jaringan yang menyediakan pengujian, vaksin COVID-19, dan bahkan pengobatan untuk COVID-19.

Citra Budi Gunadi Sadikin pun tak luput dari sorotan. Salah satunya ketika UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 disahkan pada Juli tahun lalu.

Saat itu, UU Kesehatan ditolak setidaknya oleh 5 organisasi profesi, yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Dokter Obstetri Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI); dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Mereka berpikir bahwa alasan dan persetujuan atas Keselamatan tidak jelas.

Salah satu hal yang menjadi perhatian organisasi profesi adalah penghapusan biaya hukum dan juga penghapusan dewan profesional untuk izin kerja medis. Anggaran undang-undang merupakan jumlah minimal uang yang wajib dikeluarkan pemerintah di bidang kesehatan, yakni sebesar 5 persen dari APBN.

Ketika pembicaraan mengenai RUU tersebut berlanjut, yang akan mulai berlaku pada Juni 2023, organisasi profesi telah melancarkan protes terhadap undang-undang tersebut.

“Permintaan kami pada 8 Mei lalu kami putuskan untuk menghentikan perundingan tersebut, namun tetap dibahas oleh pemerintah dan DPR tanpa melibatkan kami dalam organisasi profesi resmi,” kata juru bicara gerakan tersebut, Dr Beni Satria, Senin (5/ 6/). 2023).

Terkait penghapusan biaya hukum, Menteri Kesehatan Budi menjelaskan pertimbangan sistem fiskal baru yang ditetapkan setelah dilakukan kajian terhadap biaya di berbagai negara. Salah satu negara yang diteliti adalah Amerika Serikat.

Dia mengatakan, jika fokus pada uang atau pengeluaran, besaran anggaran yang perlu ditangani bisa jadi tidak terlihat.

“Oleh karena itu, jangan soal biayanya, alasannya, hasilnya, bukan kontribusinya, tapi dampaknya, sehingga yang mau kita pelajari” demi kehormatan bangsa, kita tidak meniru kesalahan yang dilakukan. dari negara lain yang banyak uangnya terbuang tapi tidak terjadi apa-apa,” kata Menkes Budi, Selasa (11/7/2023).

Berdasarkan masukan dari dewan profesi, Menkes Budi menyatakan sebagian besar laporan dan pendapatnya diterima dari para dokter muda. Menurutnya, sulit bagi banyak dokter untuk mulai melakukan hal-hal tersebut.

Harus diyakini bahwa pekerjaan para direktur harus diserahkan kepada pemerintah.

“Kami juga mendapat masukan dari banyak dokter muda, kami mendapat masukan dari organisasi profesi jika dokter ingin menyewa dokter, apakah dokter ingin bertindak.”

Berikutnya: Tentang Penerimaan Dokter dari Luar Negeri

(avk/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *