Jakarta –

Pertunjukan kembang api diselenggarakan oleh Finns Beach Club sementara warga Hindu menggelar upacara antrian panjang. Warga Finlandia diperkirakan akan mengadakan upacara Guru Piduka.

Anggota DPD RI Arya Wedakarna Suyasa (AWK) asal Bali menjelaskan, pesta kembang api yang diselenggarakan pihak beach club tersebut dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap Ida Sulinggih yang memimpin upacara keagamaan Hindu.

Ia juga menuntut Finns Beach Club meminta maaf dan menyelesaikan masalah tersebut dengan mengadakan upacara Guru Piduka.

“Pertama-tama, pihak Finlandia harus segera mengadakan upacara Guru Piduka dan menyampaikan permintaan maaf yang jelas kepada Ida Sulinggih, Panitia Kerja Br Tegal Gundul dan Desa Adat Berawa. Ini semacam yadnya untuk Ida Betara Baruna,” kata Arya dalam video tersebut. . Hal itu diunggah akun TikTok seperti dilihat pada Selasa (22/10/2024).

Selain upacara permintaan maaf, Arya juga menyatakan Finlandia harus membatasi pertunjukan kembang api.

“Pertunjukan kembang api tidak lagi boleh setiap hari. Hanya seminggu dua kali, itupun harus izin Desa Adat dan tembusannya ke Polsek Kuta Utara,” ujarnya.

Aturan baru yang diberlakukan DPD RI terkait pertunjukan kembang api tidak hanya berlaku bagi warga Finlandia tapi juga seluruh beach club di Bali.

Larangan ini tidak hanya berlaku bagi warga Finlandia, tapi seluruh beach club yang ada di Bali. Acara kembang api memerlukan izin dan tidak bisa dilakukan sembarangan, tegas Arya.

Finns Beach Club juga diminta berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan memasang lampu permanen di kawasan pantai.

“Kami meminta masyarakat Finlandia untuk menyumbangkan penerangan permanen ke pantai melalui program CSR. Setiap perusahaan harus menyumbang ke kota dan daerah sebagaimana diwajibkan oleh hukum,” tambah Arya.

Kasus Finns Beach Club diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi beach club lainnya untuk lebih menghargai budaya dan tradisi setempat.

“Kami ingin perkara ini menjadi yurisprudensi agar seluruh beach club di Bali mengetahui aturan yang benar tentang Tri Hita Karana, prinsip hidup harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan,” kata Senator Bali itu.

Arya menutup: “Kami ingin mengingatkan bahwa Bali harus tetap nyaman dan aman, terutama dalam menjaga stabilitas sebagai pulau pariwisata. Hal ini penting agar Bali tetap menjadi tempat yang harmonis antara pariwisata dan budaya.” Saksikan video “Kemenparekraf Siap Kendalikan Sanur Beach Club yang Diduga Bikin Kemacetan” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *