Jakarta –
Pelatih nasional Italia Luciano Spalletti senang melihat serangan lokal di Serie A musim ini. Ini adalah tanda bahwa generasi ofensif berjalan dengan baik.
Di belakang, bom lokal sebenarnya tidak mematuhi serangan asing yang sering tinggal di klub besar. Ciro Immobile telah dicatat sebagai tiga kali lipat selama 10 tahun terakhir. Lalu ada Fabio Quagliarella.
Tapi, Immobile adalah tip yang tajam di level klub, tetapi tujuan di tingkat tim nasional. Meskipun Quagliarella menjadi skor tertinggi di musim 2018-19 ketika dia berusia 36 tahun.
Pemogokan yang terkait dengan serangan lokal menjadi semakin jelas ketika tidak ada pemain Italia yang hidup dalam skor tertinggi musim lalu. Sorotannya adalah di Piala Eropa 2024, ketika Gli Azzurri dieliminasi dalam 16 kali terakhir. Penyerang tidak menunjukkan seperti yang diharapkan.
Tapi musim ini berbeda. Ini adalah Atlanta Mateo Retegui yang tajam, peringkat 22 pada pencetak gol terbanyak sementara. Moise Kean kemudian menyambut Fiorentina dengan mengumpulkan 15 gol.
Jangan lupa Udinese muda, Lorenzo Lucca, yang telah mencetak 10 gol sejauh ini. Mempertimbangkan bahwa saya, Friuliani, hanya mencetak 38 gol di Minggu 28, jumlah ini sangat bagus.
Spalletti menyambut ini. Menurutnya, Italia telah kembali mencari pembom tingkat lanjut.
“Kami telah menemukan kembali orang -orang yang kuat dan kritis. Baru -baru ini, sayangnya kami telah menemukan penyerang,” kata Spalletti dalam sebuah wawancara dengan sepak bola Italia yang mengutip Che Che Fa.
Italia akan bertemu dengan Jerman di dua perempat final Liga Uni Eropa pada 21 dan 24 Maret. Kedua pertandingan ini adalah tempat untuk membuktikan apakah Gli Azzurri Urban dapat menjadi platform streaming tengah pada saat yang kritis. (ADP/Aff)