Jakarta –
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat persetujuan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menambah anggaran lembaganya pada tahun ini. Mencapai 620 miliar. Rp, sedikit di bawah biaya Rp 675 miliar. Rp.
Dengan anggaran baru tersebut, AHY optimis mampu memenuhi amanah Menteri ATR/BPN pada tahun ini, termasuk Program Pendaftaran Tanah Sistem Total (PTSL) yang diperkirakan mencapai 120 juta. Hal ini diharapkan dapat membantu mencapai tujuan tahun 2025 yaitu 126 juta bidang tanah terdaftar.
“Tahun ini sudah terbayar. Alhamdulillah anggaran perluasan baru sekitar Rp 620 miliar dari Kemenkeu.”,- kata AHY dalam rapat di Aula Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (25/07/2024 ).
Saatnya membicarakan uang yang telah diamankan
Menurut Detikcom, AHY telah memberikan anggaran baru kepada Kementerian Keuangan mulai Maret 2024. Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi II DPR RI. Kementerian ATR/BPN sendiri memiliki pagu anggaran sebesar Rp7,59 triliun.
Saat itu, dia meyakinkan kita bahwa anggarannya dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian berbeda, yang disebut juga deadlock, sebesar $404,31 miliar. Rp. Menurut dia, anggaran tersebut tidak cukup untuk memenuhi target yang ingin dicapai dalam 7 bulan ke depan. Jadi dia meminta lebih banyak uang.
Untuk itu, untuk meningkatkan PNBP kami, kami sudah berdiskusi dengan Menteri Keuangan (Shri Mulyani) agar Kementerian ATR/BPN mendapat sekitar 675,87 miliar. Dana Rp yang berasal dari penerimaan PNBP tahun 2023, ” dia berkata. AHY di Senajan, Jakarta Selatan pada Senin (25/3/2024).
AHY juga menjelaskan alokasi dana baru. Pertama, dana Rp 350 miliar akan dialokasikan untuk program pendaftaran seluruh negara (PTSL). Selain itu, 100,4 miliar akan dialokasikan untuk Rencana Pembangunan Daerah (RDTR). Rp.
Dan Rp 225,46 miliar untuk persiapan tuntas dan transformasi digital di 104 kabupaten/kota, tambahnya.
Surati Sri Mulyani
Kemudian, pada Mei tahun lalu, AHY juga menyampaikan surat resmi kepada Sri Mulyani. Hal ini menjelaskan tujuan dan urgensi permintaan dana tambahan.
“Tantangannya ada satu, selalu terkait kemampuan finansial, kami sudah minta ke Kementerian Keuangan, perlu tambahan dukungan finansial untuk mencapai target 120 juta, Selasa (21/05/2024).
Tanggapan diharapkan pada bulan Juli
Hingga awal Juli, Sri Mulyani belum menanggapi permintaan tambahan uang. AHY mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menepati permintaan tersebut. Pasalnya, menurut dia, dana tersebut penting dalam menunjang kegiatan Kementerian ATR/BPN.
“Tidak sekarang (jawaban Menkeu), tentu kita lihat, yang jelas kita sudah memberikan anggaran yang kita yakini penting, perlu untuk menyelesaikan proyek-proyek kebijakan.” kata AHY dalam pertemuan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024).
AHY menjelaskan, berbagai uang muka akan diperoleh dari dana tersebut. Menurutnya, permasalahan pertanahan dan perencanaan pertanahan merupakan tantangan kompleks yang memerlukan kemajuan dan dukungan finansial untuk menyelesaikannya.
“Urusan pertanahan, di antaranya penyelesaian masalah perencanaan pertanahan, rumit dan membutuhkan dukungan finansial, dan itu yang coba kami lakukan, padahal kami memahami negara dan pemerintah itu banyak. Banyak hal,” dia berkata.
“Setiap orang punya preferensi dan prioritas. Makanya kami berusaha memahami situasinya. Namun kami sangat meminta agar anggaran Kementerian ATR/BPN sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang akan kita capai,” ujarnya. lanjutan.
Terakhir, pada pertengahan Juli lalu, Sri Mulyani mendapat restu dari Menteri ATR/BPN. Total, AHY mendapat 620 miliar. mata uang Rp. (shc/kil)