Jakarta –

Selandia Baru sedang mengalami resesi ekonomi pada kuartal ketiga tahun 2024. Produk domestik bruto (PDB) negara tersebut turun 0,2% hingga 1% dari perkiraan pasar, menurut data ekonomi Selandia Baru.

Menurut Reuters, aktivitas ekonomi Selandia Baru menurun tajam pada kuartal ketiga tahun 2024. Kondisi tersebut menyebabkan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menurunkan suku bunga lebih agresif dari sebelumnya, sebesar 125bp. Hingga 4,25%.

“Mengingat kondisi perekonomian yang lemah, kami kini yakin risikonya terfokus pada penurunan suku bunga sebesar 75bp. pada bulan Februari,” kata ekonom Capital Economics Abhijit Suriya, Kamis (19/12/2024).

Selain itu, kondisi ekonomi di Selandia Baru juga melihat mata uang lokal mencapai titik terendah dalam dua tahun di $0,5614 setelah jatuh 2,2% karena pelonggaran moneter The Fed. “Kami lebih yakin dari sebelumnya bahwa bank akan menurunkan suku bunga di bawah netral, pada akhirnya menjadi 2,25,” jelasnya.

Akibatnya, RBNZ mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin di bulan Februari. Dengan demikian, suku bunga di Selandia Baru diperkirakan akan mencapai 3% pada akhir tahun 2025.

Kuartal bulan Juni direvisi turun untuk menunjukkan penurunan 1,1%. Perekonomian Selandia Baru telah mengalami resesi teknis dan resesi selama dua kuartal berturut-turut. Ini merupakan penurunan terbesar sejak resesi pandemi tahun 1991.

“Ini jauh lebih buruk dari perkiraan siapa pun,” katanya.

Menteri Keuangan Selandia Baru Nicola Willis meragukan peran bank sentral di balik kontraksi ekonomi. Menurut dia, penurunan tersebut mencerminkan dampak inflasi.

“Hal ini memaksa Bank Sentral menciptakan resesi yang menghambat pertumbuhan,” ujarnya.

Terpuruknya perekonomian Selandia Baru diyakini merambah ke berbagai sektor, khususnya manufaktur, utilitas, dan konstruksi. Selain itu, resesi juga menyebabkan penurunan belanja rumah tangga dan pemerintah, investasi dan ekspor.

Output Selandia Baru juga turun tajam sebesar 1,5% pada bulan September tahun ini. Penurunan tersebut merupakan yang terdalam sejak pandemi dan meleset dari perkiraan sebesar 0,4%.

Perekonomian Selandia Baru menunjukkan aktivitas pada bulan Desember, menurut survei kalangan bisnis ANZ. Selain itu, kepercayaan pasar diyakini masih mendekati titik tertinggi sepanjang masa di Selandia Baru.

“Survei ini menunjukkan lebih banyak tanda-tanda pemulihan permintaan, dengan pembacaan PDB terbaik dari survei tersebut, dengan peningkatan aktivitas pertama yang layak di masa lalu,” kata Sharon Zollner, kepala perekonomian ANZ Selandia Baru. (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *