Jakarta –

Cacar monyet atau empox kembali dilaporkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Sejauh ini, Indonesia mencatat 88 kasus Mepox hingga Sabtu (17/8/2024).

Dari total 87 kasus sembuh. Melihat tren mingguan kasus terkonfirmasi Mpox di Indonesia pada tahun 2022 hingga 2024, puncak kasus terjadi pada bulan Oktober 2023.

Sehubungan dengan itu, masyarakat diharapkan lebih waspada dan mewaspadai tanda-tanda Mepox yang terlihat. Mulai dari demam, nyeri otot, hingga ruam pada kulit.

Ruam yang disebabkan oleh virus Mepox dimulai sebagai lesi datar dalam beberapa tahap dan kemudian menjadi luka kering atau keropeng. Ada lima tahapan ruam Mpox yang berbeda: 1. makula

Makula adalah tahap pertama dari lesi Mepox. Kadang-kadang pada tahap ini, enema atau ruam dapat terbentuk pada perawatan medis yang diterapkan di mulut sebelum tahap tersebut. Pada tingkat makula, ini bisa berlangsung selama dua hari. papula

Kemudian makula mulai membesar dan berubah menjadi papula. Tahap ini bisa berlangsung hingga dua hari3. Kendaraan

Setelah berubah menjadi papula, lesi pada kulit berisi cairan bening. Hal ini menunjukkan bahwa bagian vaskular pada lesi Mepox sudah mulai berkembang.4. Pustula

Pada tahap ini, luka terisi cairan bening dan buram. Pustula biasanya berbentuk bulat dan sulit disentuh.

Pustula mengalami pusar, bentuk tumor menjadi cekung di bagian tengah. Tahap ini berlangsung selama lima hingga tujuh hari sebelum luka mulai berkontraksi secara berlebihan5. buluh

Pada tahap akhir, luka akan terasa gatal selama seminggu hingga 14 hari sebelum sembuh total. Beberapa lubang atau warna bisa bertahan lama.

Jika keropeng terlepas dari kulit, penderita tidak dianggap menularkan virus.

Berikutnya: Perbedaan dengan penyakit campak-ayam

(sao/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *