Jakarta –

Direktorat Jenderal (Ditjen) Migrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkusham) mengumumkan anak usia enam tahun kini bisa melewati bandara melalui mesin.

Hal ini diatur dalam kebijakan terbaru Direktur Jenderal Imigrasi. Sebelumnya, anak-anak berusia minimal 14 tahun dapat menggunakan mobil di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai.

“Teknologi pengenalan wajah yang semakin canggih memungkinkan untuk mendeteksi wajah bahkan pada anak berusia enam tahun. Dengan demikian, kami berharap penggunaan autogate dapat optimal dan memudahkan perjalanan, terutama bagi keluarga,” jelas sang CEO. Muhajirat, dikutip Silmi Karim, Minggu (1/9/2024).

WNI dan WNA yang membawa anak di bawah usia enam tahun dapat melalui imigrasi tanpa prosedur manual.

“Sampai saat ini, jumlah autogate yang terpasang mencapai hampir 200 buah. Alat autogate tersedia di tempat pemeriksaan imigrasi seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmi Karim.

Autogate merupakan gerbang otomatis yang memungkinkan penumpang melewati pemeriksaan imigrasi dengan cepat dan mudah. Sistem tersebut mengintegrasikan teknologi pengenalan wajah dan manajemen perbatasan sehingga proses check-in dapat diselesaikan tanpa perlu antrean panjang. Warga negara Indonesia dan asing yang memenuhi persyaratan dapat menggunakan fasilitas tersebut.

Teknologi pengenalan wajah dan kontrol perbatasan yang diintegrasikan ke dalam sistem autogate telah menyederhanakan proses pemeriksaan imigrasi menjadi hanya 15-25 detik per penumpang.

Penerapan teknologi ini mendukung ekosistem layanan imigrasi yang lancar mulai dari pengajuan visa online hingga pemeriksaan bandara.

Dengan jumlah orang yang masuk dan keluar Indonesia mencapai 20.865.311 orang pada semester I tahun 2024, Direktur Jenderal Imigrasi Silmi Karim menekankan pentingnya terus mengembangkan inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.

“Kami mencoba mempelajari best practice penggunaan autogate di negara lain. Misalnya di Singapura, autogate bisa digunakan untuk anak-anak berusia enam tahun. Saya mendorong tim untuk menerapkannya juga di Indonesia. Memang tidak mudah, apalagi dalam penyesuaian sistem dan lain-lain, namun alhamdulillah usaha kami membuahkan hasil, kata Silmi.

“Dengan Autogate, proses verifikasi akan lebih cepat dan mudah. ​​Anak-anak akan merasa nyaman selama proses imigrasi. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan pelayanan imigrasi yang lebih baik,” tambah Silmi menutup. Saksikan video “Sistem Imigrasi Terganggu, Wisatawan Mengular di Soetta” (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *