Jakarta –
PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung pertanian Merauke menjadi gudang pangan nasional. Hal itu dilakukan dengan menggelar acara syukuran Pupuk Indonesia (PI) pada Kamis (25 Juli) di Dewan Desa Kampung Telaga, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. CEO Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan PI Menyapa di Merauke menyediakan wadah komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan industri. Tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong percepatan pengadaan pupuk bersubsidi di wilayah timur Indonesia. Hal ini juga merupakan upaya Pupuk Indonesia dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjamin ketahanan pangan nasional dan daerah. “Pupuk Indonesia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk pembangunan pertanian Indonesia, PPL (Pelatih Penyuluhan Pertanian), tim Verwal (Pemeriksaan dan Inspeksi), kios dinas, distributor, pemerintah, kelompok tani, KTNA (Hubungi Kami) dengan daratan. nelayan), dan “Kami menyambut baik pemangku kepentingan lainnya di bidang pertanian dan sekaligus melakukan kegiatan penyelamatan,” kata Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulis, Jumat (26 Juli 2024). program pengadaan yang akan memudahkan petani dalam membeli pupuk bersubsidi karena tidak perlu lagi datang ke kios, misalnya di DPRD Kampung Telaga Sari, petani dapat membeli pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu petani atau kartu tanda penduduk. (KTP).
Sementara Rahmad Pribadi dalam kunjungannya ke Merauke mengunjungi sejumlah kios, gudang dan petani serta memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi. Mengingat kawasan ini merupakan kawasan penting dalam menjamin ketahanan pangan nasional.
Hingga 20 Juli 2024, Pupuk Indonesia telah menimbun stok pupuk bersubsidi untuk seluruh Papua sebanyak 5.890 ton dan stok tersebut sebanyak 3.530 ton berada di gudang Merauke Lini III. Rinciannya – Pupuk Urea 1.955 Ton dan Pupuk NPK Phonska 1.575 Ton untuk Petani Merauke. Seluruh cadangan tersebut melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah. “Saya mengunjungi gudang di Tanah Miring. Gudang ini merupakan gudang paling timur milik Pupuk Indonesia. Saya rasa, saya tidak punya kekhawatiran apa pun di Merauke,” kata Rahmad, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke (Yosefa Loise Rumaseu, red.). agar Merauke dapat “menjadi depot pangan baik regional maupun nasional.” Ia menambahkan, guna meningkatkan produktivitas pertanian dan menjamin ketahanan pangan nasional, pemerintah akan menambah jumlah pupuk bersubsidi menjadi 9 dari 4,7 juta ton yang ditingkatkan pada tahun ini. hingga 55 juta ton. Petani Merauke juga menerima suplemen ini.
Alokasi pupuk urea bersubsidi di Merauke kini berjumlah 8.730 ton, atau meningkat 72,4% dibandingkan alokasi awal tahun 2024 sebesar 5.065 ton. Alokasi NPK terakhir sebanyak 14.322 ton atau lebih tinggi 125,3% dari alokasi semula sebesar 6.360 ton.
Untuk menjamin kelancaran distribusi pupuk bersubsidi di Merauke, Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan fasilitas pendukung, antara lain tiga gudang Lini III dengan total kapasitas 6.000 ton. Selain itu, terdapat dua distributor, 55 kios, dan tiga petugas lapangan yang memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan baik di tingkat distributor dan kios. Rahmad Pribadi menambahkan, berdasarkan hasil penelitian di lapangan, Provinsi Merauke memiliki lahan pertanian yang sangat bagus, subur, dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Padahal saat ini rata-rata hasil padi di Merauke adalah 3-4 ton per hektar. Sedangkan lahan pertanian di Merauke sangat luas. Misalnya, Desa Telaga Sari memiliki sekitar 1.058 hektar lahan pertanian yang ditanami padi. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia menyerukan percepatan pengadaan pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas di Merauke. “Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, pernah mengunjungi peternakan di sini beberapa waktu lalu. Merauke itu unik: kalau harga beras naik di mana-mana, harga di sini selalu lebih murah. Sekarang ini penting untuk ketahanan pangan nasional,” ujarnya. – dia menyimpulkan. (buah ara/buah ara)