Jakarta –
Read More : Serbu! Daging Rendang buat Lebaran 2025 Cuma Rp 114 Ribuan
Rachel Griffin Akkurso, seorang aktivis yang dikenal sebagai Ny. Rachel, mengatakan dia menghadapi pelecehan online setelah meluncurkan penggalangan dana untuk anak-anak yang tinggal di zona konflik, termasuk Jalur Gaza.
Ms Rachel membuka penggalangan dana minggu lalu dan mengatakan semua hasil dari penggalangan dana akan disumbangkan ke badan amal nirlaba Save the Children.
Sayangnya, tidak semua orang setuju dengan pendapat Bu Rachel. Penggalangan dana memberinya begitu banyak penganiayaan hingga membuat hatinya patah.
Sambil menangis, Ms Rachel Accurso menggambarkan upaya penggalangan dananya. Dia mengatakan dia menerima komentar yang menuduhnya tidak peduli dengan “semua anak”.
“Anak-anak Palestina, anak-anak Israel, anak-anak Amerika, anak-anak Muslim, Yahudi, Kristen, semua anak di semua negara. Tidak ada seorang pun yang selamat,” katanya.
Ibu Rachel adalah salah satu pionir yang meluncurkan program penggalangan dana selama konflik Gaza, di mana serangan militer Israel telah memblokir jalan untuk mengirimkan makanan, bahan bakar, dan bantuan lainnya kepada warga Palestina.
Upayanya juga dilakukan di tengah perdebatan yang sedang berlangsung mengenai kemampuan donor untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Aktivis online telah meningkatkan upaya untuk mengumpulkan dana bagi keluarga yang meninggalkan Gaza.
Belum lama ini, ia menceritakan bahwa dalam beberapa jam setelah peluncuran layanan Cameo, ia mengumpulkan 50 ribu dolar atau hampir 800 juta. Ia akan mendonasikan uang untuk jasa pribadinya kepada anak-anak di zona konflik, termasuk Palestina.
“Saya harap saya dapat membuat anak-anak tertawa dengan memberi mereka video pribadi dan uangnya akan disalurkan untuk membantu banyak anak-anak yang hidup dalam situasi yang sulit,” katanya dalam postingan Instagram-nya.
“Anak-anak seharusnya tidak pernah menghadapi kengerian perang. Ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Anak-anak harus dilindungi.” Saksikan video “Siapa yang mengunjungi perbatasan di Mesir, sidak gudang bantuan ke Gaza” (kna/kna)