Jakarta –
Beberapa makanan terasa paling enak saat hangat, namun tidak semua makanan paling enak jika dipanaskan kembali.
Microwave seringkali merupakan cara terbaik untuk memanaskan kembali makanan yang disimpan. Sayangnya, ada beberapa jenis makanan yang bisa kehilangan nutrisi atau menjadi berbahaya jika dipanaskan kembali.
Di bawah ini adalah daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali, yang dimuat di Times of India.1. kentang
Memanaskan kentang bisa kehilangan nutrisi.
Padahal, jika dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan, kentang bisa menjadi racun yang bisa menyebabkan mual, sakit perut, atau keracunan makanan2. Beras
Beras, baik putih maupun merah, dapat menimbulkan masalah tergantung cara penyimpanannya. Nasi mentah mengandung spora yang dapat berubah menjadi bakteri bahkan setelah dimasak.
Jika nasi dibiarkan di tempat yang panas, bakteri tersebut dapat berkembang biak dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan diare dan muntah 3. Cetakan
Jamur adalah sumber protein yang baik dan paling baik dimakan pada hari yang sama setelah dimasak.
Protein dapat berubah bentuk jika dipanaskan kembali, sehingga dapat berbahaya bagi tubuh. Makan jamur yang dimasak dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan dan jantung 4. Ayam
Ayam juga tinggi protein dan aman jika dipanaskan kembali. Hal ini dapat menyebabkan masalah perut.
Jika tetap ingin memanaskan ayam yang sudah matang, sebaiknya gunakan api kecil dalam jangka waktu lama. Pilihan lainnya adalah dengan mengonsumsi ayam dingin, misalnya dalam bentuk salad atau sandwich.5. Bayam
Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya mengandung nitrat dan zat besi. Jika dipanaskan, nitrat pada bayam dapat menjadi nitrit dan karsinogen yang dapat meningkatkan risiko kanker 6. Sebuah telur
Telur seringkali menjadi makanan pertama yang disantap untuk sarapan karena kandungan proteinnya yang tinggi. Namun, memanaskan kembali telur pada suhu tinggi dapat membuatnya lebih berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan masalah perut dan harus dihindari. Tonton video “Tinggi zat besi pada bayam hanya mitos!” (kna/kna)