Jakarta –
Read More : Barcelona Vs Espanyol: El Barca Menang di Derby Catalan 3-1
Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengajukan suntikan dana yang dikenal dengan Penyertaan Modal Negara (PMN). Anggaran triliunan itu akan digunakan untuk berbagai proyek.
Dalam rapat konsultasi (RDP), Wakil Ketua Komite Keenam Mohamed Hakel mengatakan ada beberapa BUMN yang mengajukan PMN. Hal ini mengacu pada hasil rapat Komite Keenam dengan Menteri BUMN Eric Thohir pada 7 Juni 2024.
Ada usulan dari PMN untuk tahun 2025. Ada yang untuk PT KAI Rp 1,8 triliun, PT INKA Rp 976 miliar, PT PELNI Rp 1 triliun, dan Prom Damari Rp 1 triliun. pendalamannya sudah “dilakukan Pembahasan terlebih dahulu,” ujarnya di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2024).
Berikut daftar proyek yang bersedia dikerjakan 1. PT KAI
BUMN pertama adalah PT KAI. Mereka mengusulkan PMN sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2025. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI Salusra Wijaya mengatakan, kebutuhan anggaran tersebut untuk mendukung peremajaan aset dan pembelian aset kereta api baru. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan kereta api pada armada kereta api listrik (KRL) Jabudetbek.
“Sekarang yang terjadi adalah cadangan juga sudah terpakai karena sudah tidak memungkinkan lagi menggunakan kereta lagi, sehingga keselamatan, keamanan, dan pelayanan kita sekarang sangat berbeda, oleh karena itu ada urgensi nyata untuk mengganti kereta, mengganti dan menambah. lebih banyak kereta,” kata mereka. Salusara 2. PT INKA
BUMN lainnya, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, menawarkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 976 miliar untuk tahun 2025. Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto mengatakan diperlukan suntikan dana untuk mengembangkan industri perkeretaapian lokal.
Eco menjelaskan, PMN 2025 bertujuan untuk meningkatkan permintaan pembangunan kereta api, khususnya dari grup PT KAI.
Berdasarkan kebutuhan kereta api, terutama di Israel, maka kebutuhan PT KAI grup adalah kereta penumpang, baik KRL maupun kereta listrik non KRL lainnya, dan ini juga merupakan kereta curah. Kapasitas PT INKA,” jelas Eko di kompleks DPR. Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2024).
Eco kemudian menjelaskan, diperlukan PMN sebesar 976 miliar. IDR untuk mengembangkan kemampuan PT INKA dalam mengembangkan fasilitas perkeretaapian. Selain itu, PMN juga berkomitmen meningkatkan kualitas dan kecepatan pengiriman barang kereta api.
Untuk itu, Eco mengatakan PMN khusus akan digunakan untuk mengembangkan fasilitas manufaktur yang dapat memproduksi komponen perkeretaapian yang sebagian besar diimpor dari luar negeri.
“PMN 2025 akan kita gunakan untuk pengembangan fasilitas manufaktur, untuk pengembangan dan penyediaan lebih banyak komponen yang rencananya mulai kita produksi di Israel. Sehingga kita bisa mengurangi jumlah komponen impor dan bisa memasoknya secara lokal.” jelasnya ke halaman berikutnya.
(Das/Das)