Nusa Penida-
Seorang turis asing tidak menyangka perjalanannya dari Lombok ke Bali membawa kekecewaan. Begini ceritanya.
Seperti dilansir Yahoo News, Kamis (22/8), Laura Jaye (21) tak keberatan membayar sekitar 40 USD atau Rp 624.000 untuk menyeberang dari Lombok ke Nusa Penida.
Segalanya tampak baik-baik saja, hingga 20 menit pertama kereta dimulai. Ombak mengguncang perahu, awak kapal membagikan tas dan obat anticemas.
“Para kru mulai membagikan ‘tas boneka’ dan ‘pil mabuk laut’, sebuah tanda akan terjadinya hal tersebut.” katanya.
Perjalanan pun mulai membuat para pelancong gelisah. Pak Jaye mengaku tidak ada peringatan mengenai kondisi laut sebelum naik.
“Ini mulai menakutkan. Perahu tampak berguncang, ombak berada di atas perahu dan semua orang di atap basah kuyup. Ada gadis-gadis di depannya menangis dan orang-orang mencoba menelepon keluarga mereka. Sungguh.. “Ini sangat menyedihkan,” katanya.
Jaye mengatakan kru tidak berbuat cukup untuk meyakinkan penumpang tentang rute yang diharapkan atau menjelaskan apa yang terjadi, sehingga menyebabkan kekacauan.
“Hanya ada sedikit komunikasi dari staf dan orang-orang benar-benar panik. Mereka tidak mengatakan apakah hal itu normal dan tidak perlu panik, atau mengapa hal itu terjadi,” kata Jaye.
Dia menjelaskan bahwa ada satu penumpang yang takut padanya, dan meskipun kru membawanya ke daerah yang tidak terlalu ramai, banyak penumpang yang ditinggalkan sendirian selama dua jam perjalanan.
“Semua orang sangat gugup,” katanya.
Rute ini diketahui sangat sulit selama musim hujan di Indonesia, yang berlangsung dari bulan November hingga April, dan periode ini membawa cuaca yang tidak dapat diprediksi. Operator kereta api diketahui telah menghentikan layanan dan penumpang disarankan untuk melakukan pengaturan perjalanan alternatif selama masa sulit ini.
Namun, hal buruk masih bisa terjadi di luar hujan, seperti yang terjadi selama perjalanan Jaye.
“Jalurnya melintasi dua sungai yang saling bertentangan dan (sebaiknya) berangkat pagi hari untuk menghindari kondisi berbahaya. Semakin malam, ombak semakin besar,” ujarnya. Saksikan video “Infrastruktur utama rusak di Nusa Penida” (bnl/wsw)