Jakarta –

Tentara Israel mengebom sekitar 80 bunker di Beirut menggunakan jet tempur F-15i hingga menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan juga menggunakan bom BLU-109 buatan AS yang dilengkapi peralatan navigasi JDAM (Joint Direct Attack Munition).

Oleh karena itu, rudal penghancur bunker menembus tanah tanpa langsung meledak. Dengan baja yang lebih tebal dibandingkan bom lainnya. Sistem sekring tunda memastikan bom hanya meledak setelah mencapai kedalaman tertentu. Ini akan memberikan kerusakan maksimal pada bunker bawah tanah.

Dalam citra satelit Planet Labs ini, Anda dapat melihat foto sebelum dan sesudah serangan bunker di markas Hizbullah di Dahiyeh, pinggiran kota Beirut. Beberapa bangunan tempat tinggal bertingkat hancur dalam serangan itu.

Dikutip detikINET dari Associated Press, lebih dari dua hari setelah penyerangan. Asap masih mengepul dari sisa-sisa bangunan yang terbakar. Orang-orang tiba di TKP. Beberapa menyelidiki sisa-sisa rumah mereka. Beberapa memberi hormat dan berdoa.

Banyak kawah yang terlihat. yang mungkin digunakan tim penyelamat untuk menembus lokasi kejadian. Beberapa lubang tampaknya memiliki kedalaman hingga 30 meter.

Video dan gambar yang dianalisis CNN dari lokasi kejadian juga mengungkapkan adanya kawah yang besar dan dalam. Dikelilingi oleh sisa-sisa bangunan yang hancur. Analisis CNN terhadap video dan citra satelit mengkonfirmasi bahwa empat gedung apartemen bertingkat tinggi hancur dalam serangan itu.

Israel merilis video yang menunjukkan setidaknya delapan jet tempur F-15I terbang menuju Beirut selama serangan itu. Namun jenis bomnya tidak diungkapkan. Para ahli mengatakan ledakan dan kerusakan tersebut konsisten dengan bom penghancur bunker BLU-109 buatan AS. Beratnya kurang lebih 900 kilogram dan dilengkapi dengan peralatan navigasi JDAM (Joint Direct Attack Munition).

Dua pejabat senior pertahanan Israel mengatakan kepada New York Times bahwa 80 bom digunakan dalam serangan terhadap Nasrallah. Pakar ledakan Trevor Ball menilai angka tersebut masuk akal. Namun hal ini sulit dikonfirmasi berdasarkan gambar kawah yang terlihat.

“Mungkin ada lebih banyak kawah serupa yang berisi puing-puing konstruksi. Kedalaman dan luas fasilitas bawah tanah masih belum diketahui. Hal ini membuatnya sangat sulit untuk memperkirakan secara akurat jumlah peluru yang digunakan,” ujarnya.

Ledakan bunker hanya meledak setelah mencapai target secara mendalam dan dapat menembus hingga 30 meter setelah ledakan. Bunker Buster menciptakan gelombang kejut yang dapat meruntuhkan seluruh bangunan.

(gambar/rns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *