Sanur –
Terkait kasus beach club di Bali yang mengadakan pesta kembang api sementara desa adat sedang menggelar upacara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sangat prihatin.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyoroti tindakan Finns Beach Club yang tetap menggelar pesta kembang api saat umat Hindu sedang menggelar upacara keagamaan.
Sandiaga mengaku sangat prihatin dengan tindakan klub pantai tersebut. Menurut Sandiaga, industri pariwisata yang ingin dikembangkan Kemenparekraf di Bali dan Indonesia berbasis budaya, bermartabat, menjaga adat istiadat dan kearifan masyarakat setempat.
Sandiaga dari Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (17 Oktober 2024) mengatakan, “Jadi jika kita menghormati seluruh rangkaian kegiatan, mereka harus beradaptasi dengan ritual adat yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari pariwisata Bali.”
Menurut Sandiaga, upaya yang akan dilakukan Kemenparekraf terkait kejadian ini masih sama seperti sebelumnya, yakni menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, masyarakat adat, fasia dan desa pecalang untuk melakukan pendekatan lebih lanjut. .
“Tentunya kita ingin membuat acara ini meriah, namun kita harus cerdas dan tetap emosional, menjaga integritas dan toleran terhadap keberagaman,” jelas Sandiaga.
Sandiaga juga menyinggung soal berkembangnya beach club Bali hingga ke Jakarta. Bahkan, beach club juga menggelar pesta kembang api serupa dengan yang ada di Bali.
“Bali sudah jadi pionir, pionir dan trendsetter. Di Jakarta tidak ada masalah dengan kembang api, tapi di sini harus disesuaikan dengan kondisi,” jelas Sandiaga, apalagi sekarang adalah hari yang baik.
——-
Artikel ini diposting di detikBali.
Simak video “Kemenparekraf siap periksa beach club Sanur yang diduga menyebabkan kemacetan” (wsw/wsw)