Jakarta –

Read More : Resmi Diluncurkan, Danantara Bakal Kelola Aset Rp 14.678 Triliun

Sammy Basso, orang yang paling lama bertahan hidup dari penyakit genetik langka progeria, meninggal dunia pada usia 28 tahun. Kabar tersebut diumumkan Asosiasi Progeria Italia pada Minggu (10/6/2024).

Progeria, penyakit yang juga dikenal sebagai sindrom Hutchinson-Gilford atau Sindrom Progeria Hutchinson-Gilford (HGPS), menyebabkan orang menua dengan cepat. Penyakit ini membuat pasien terlihat lebih tua dari usianya, dengan penurunan kualitas hidup dan harapan hidup hanya 13,5 tahun tanpa pengobatan.

Penyakit ini mempengaruhi satu dari delapan juta orang yang lahir dan mempunyai kejadian satu dari setiap 20 juta orang di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Basso diketahui lahir pada tahun 1995 di Schio, wilayah Veneto, Italia utara. Dia mengidap progeria ketika dia berusia dua tahun. Pada tahun 2005, ia dan orang tuanya mendirikan Asosiasi Progeria Italia.

Ia menjadi terkenal melalui film dokumenter National Geographic “Sammy’s Journey” yang menceritakan tentang perjalanannya sepanjang Route 66 di Amerika Serikat, dari Chicago ke Los Angeles, bersama orang tuanya dan salah satu sahabatnya, Riccardo.

“Hari ini lampu kami, pemandu kami, telah padam. Terima kasih Sammy karena telah menjadikan kami bagian dari kehidupan luar biasa ini,” tulis asosiasi tersebut di halaman Instagram-nya.

Hanya ada 130 kasus progeria klasik yang diketahui di seluruh dunia, empat di antaranya terjadi di Italia.

Namun Asosiasi Progeria Italia memperkirakan mungkin ada hingga 350 kasus karena sulit dilacak, terutama di negara berkembang.

Tonton video “3 Anak Laundry Menderita Penyakit Langka Hingga Lemah Tak Berdaya” (suc/suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *