Jakarta –
Read More : 10 Perusahaan Tertua di Indonesia, Ada yang Berdiri Sejak 1746
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak generasi muda menjadi masa depan sektor industri tanah air. Hal ini patut disambut dalam Indonesia Emas 2045.
Seperti diketahui, sektor industri manufaktur sering disebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sekitar 75% total ekspor Indonesia merupakan ekspor barang manufaktur. Selain itu, sektor ini juga menjadi salah satu penyerap lapangan kerja terbesar.
Oleh karena itu Agus mendorong generasi muda untuk mengembangkan keterampilannya. Generasi muda tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan memahami teori dan meningkatkan pemikiran logis, namun juga meningkatkan keterampilan non-kognitif seperti kerjasama, kecerdasan emosional dan pemecahan masalah.
“Kemampuan bekerja sama dalam tim, beradaptasi dengan situasi baru, berbelas kasih, dan kreatif dalam memecahkan permasalahan sulit akan semakin menentukan keberhasilan kita,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (12/4/2024).
Dia mengatakan kepada 900 mahasiswa dalam kuliah umum, “Apakah Anda cocok untuk masa depan?” rangkaian industri 2024 di Surabaya.
Era digital mewakili perubahan mendasar di masa depan dunia kerja. Sebagaimana tercantum dalam laporan Masa Depan Pekerjaan 2023 dari Forum Ekonomi Dunia, banyak pekerjaan telah digantikan oleh otomatisasi atau algoritma yang lebih cepat dan efisien. Namun di sisi lain, juga membuka peluang munculnya profesi baru yang menjanjikan seperti ahli kecerdasan buatan dan data scientist.
Di tengah pesatnya perubahan dunia yang ditandai dengan transformasi digital, perkembangan teknologi, isu keberlanjutan dan meningkatnya mobilitas sosial, generasi muda Indonesia dituntut tidak hanya mengikuti tren, namun juga menjadi bagian dari agen perubahan itu sendiri.
Agus melontarkan pertanyaan dan tantangan kepada generasi muda dalam mempersiapkan masa depan mereka: “Apakah Anda layak untuk masa depan?”
Menurut Agus, setiap anak muda perlu ‘menjahit’ bakatnya ke dalam tatanan masa kini – seperti kreativitas, keterampilan digital, dan kecerdasan emosional. Sebagai desainer inovatif, kita harus terus belajar dan beradaptasi agar tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan.
Jadi fit bukan berarti sempurna, tapi siap untuk ditingkatkan. Karena pakaian terbaik memberikan kenyamanan dan kelenturan serta memudahkan kebebasan bergerak pemakainya. Juga pengetahuan dan pengalaman, harus memberi ruang untuk eksplorasi, kegagalan dan pembelajaran terus menerus, ujarnya. .
Agar bisa bertahan dan naik ke puncak di masa depan, ia juga membagikan beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi muda. Pertama, literasi digital untuk memahami cara penggunaan perangkat atau aplikasi, serta memahami etika digital, privasi dan keamanan dalam menggunakan teknologi, serta membangun budaya digital yang positif.
Kedua, kecerdasan buatan (AI) dan keterampilan analisis data untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas, cepat, dan akurat. Keterampilan tersebut juga memberikan peluang bagi generasi muda untuk menjadi perancang solusi berbasis AI yang dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi dan masyarakat.
Ketiga, generasi muda juga perlu memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kreatif agar mampu berpikir kreatif, kreatif, dan fleksibel dalam menyelesaikan masalah. Dengan kekuatan tersebut, generasi muda dapat memanfaatkan peluang dan menciptakan ide-ide baru dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi.
Keterampilan lain yang tidak kalah pentingnya adalah berpikir kreatif. Pendekatan proaktif, berpikir out of the box, dan keberanian mengambil risiko terukur dapat mendukung kita dalam menciptakan nilai baru dan memimpin perubahan.
“Ini adalah saat yang tepat bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri, mengembangkan keterampilan yang tidak tergantikan dan siap memenuhi kebutuhan industri masa depan yang terus berkembang,” ujarnya.
Sekadar informasi, Pameran Industri diselenggarakan Kementerian Perindustrian sebagai wadah edukasi dan praktik untuk membina generasi muda, mengembangkan keterampilan baru dalam berbagai pelatihan, memperluas visi industri masa depan melalui diskusi dan storytelling show, serta networking pakar. Seorang pemain di industri ini dan generasi penerus, seorang pemuda, dengan visi yang hebat.
Melalui Pameran Industri, Kemenperin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengembangkan pengalamannya sekaligus menjawab pertanyaan: “Apakah Anda cocok untuk masa depan?”.
Simak video “Kemenperin dorong Gen Z menjadi industrial bikers melalui Industry Fest” (anl/ega)