Clatten –

Acara Memet Ikan diadakan setiap tahun di Klaten. Ribuan orang turun ke Waduk Gemblegan untuk menangkap dua ton ikan yang sengaja disebar.

Ribuan warga tampak berkumpul di Waduk Gemblegan, Kecamatan Kallicotes Klaten, sejak pagi tadi. Mereka siap menangkap ikan dengan jaring yang mereka bawa.

Mereka berdua kemudian diturunkan ke dalam bak penampungan seluas satu hektar yang berisi air sebanyak perut orang dewasa. Acara Memet Ikan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati 220 tahun berdirinya Klaten dan 79 tahun berdirinya Indonesia ini dimeriahkan oleh antusias partisipasi warga dari berbagai kalangan.

Kepala Desa Gemblegan di Waloya mengatakan, tidak hanya warga Kalikotes saja yang mengikuti kegiatan pagi ini. Namun pesertanya banyak yang datang dari berbagai pelosok seperti Solo, Jogja, dan Semarang.

Waloya mengatakan, Memet Ikan yang digelar bukan sekedar ajang hiburan bagi masyarakat. Namun juga sebagai upaya kampanye gerakan makan ikan (gamari).

“Ini ada hubungannya dengan pencegahan stunting dan karena pemerintah kita sedang menggalakkan program stunting,” kata Waloya di Desa Gumblegan, Minggu, 21 Juli 2024.

Dalam acara tersebut, Sri Mulyani, Bupati Klaten, juga melepas beberapa ikan berukuran besar yang memakai pita warna-warni sebagai maskot ikan.

Setelahnya, warga yang berhasil memperoleh maskot ikan tersebut berkesempatan memenangkan berbagai doorprize. Semuanya mulai dari sepeda hingga lemari es dan mesin cuci.

Namun masyarakat yang tidak mendapatkan maskot ikan tersebut tetap menikmati acara Memet Ikan. Mereka bisa menangkap ikan sebanyak-banyaknya tanpa membayar sepeser pun lalu membawanya pulang.

“Saya yakin ikannya lebih dari dua ton, karena kemarin kita beli dua ton dan ikan di kolam masih banyak,” kata Waloya.

Sekitar 15 menit setelah maskot terungkap, beberapa kontestan sudah memenangkan ikan dengan busur dan naik ke atas panggung. Salah satunya adalah Tony Setiawan (30).

“Saya beli mesin cuci karena menangkap ikan botol yang ada pitanya, beratnya sekitar 4,2kg,” kata Tony.

Tony mengaku baru sekitar 10 menit menangkap ikan-ikan kecil di waduk tersebut. Akhirnya keberuntungan menghampiri dan berhasil menangkap maskot tersebut dan mesin cuci meraih sukses besar.

“Saya pernah ikut serta sebelumnya,” katanya. “Tetapi saya tidak terbiasa memancing, jadi ini hanya keberuntungan.

Tony yang datang bersama istrinya pun mengapresiasi acara Memet Ikan yang sangat meriah. Kami berharap Memet Ikan dapat dipelihara dengan ide yang lebih baik lagi kedepannya.

“Hari ini sangat menyenangkan dan energik. Saya berharap kedepannya bisa lebih sukses dan terorganisir,” ujarnya sambil mengangkat seikat mesin cuci.

——-

Artikel ini dimuat di detikJateng. Tonton video “Nenek Klaten meninggal karena trauma kepala, ponsel dan perhiasan hilang” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *