Jakarta –

Mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia mendapat pujian dari Bank Dunia. Pemerintahan Indonesia saat ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil mengatasi kemiskinan ekstrem.

Hal itu terungkap dalam laporan bertajuk “Angka Kemiskinan Indonesia di Indonesia” pada tahun 2023. Bank Dunia menyebut Indonesia telah mencapai kesuksesan setelah kemiskinan ekstrem mencapai 1,5% penduduk Indonesia.

Keberhasilan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan jaminan sosial. Menurut sebuah laporan, di bawah pemerintahan Jokowi, tren konsumsi masyarakat kelas bawah meningkat drastis. Penggunaan yang paling umum adalah 5,5%.

Jokowi pun ikut senang mendengar kabar tersebut. Orang pertama di Indonesia, @jokowi, mengutip Kepala Bank Dunia Satu Kahkonen di akun Instagram-nya dan mengatakan Indonesia dapat mengurangi kemiskinan ekstrem hingga 1,5% pada tahun 2022.

“Sesuai pernyataan Kepala Bank Dunia di Indonesia, jika angka ini mencapai 1,5 persen pada tahun 2022, maka kemiskinan ekstrem bisa kita katakan sudah terhapuskan,” kata Jokowi, Minggu, 19/5/2024.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, berdasarkan data Bank Dunia dan Badan Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem di Indonesia akan terus menurun hingga 1,12% pada tahun 2023.

Pada akhirnya, Jokowi mengatakan, “Pemerintah bekerja keras dan gigih untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.”

Fakta Kemiskinan di Indonesia Apa saja tanda-tanda kemiskinan ekstrem di Indonesia? Pertama-tama, perlu dipahami bahwa kemiskinan ekstrim sendiri merupakan salah satu tingkat kehidupan sosial yang paling rendah.

Standar hidup masyarakat yang berada di garis kemiskinan ekstrim setara dengan PPP (purchasing power parity) sebesar 1,9 USD. Secara singkat, kategori kemiskinan ekstrim mencakup orang-orang yang pendapatan per kapita hariannya kurang dari $10,739 atau $322,179 per bulan.

Statistik menunjukkan bahwa kemiskinan ekstrem sedang mengalami penurunan di Indonesia. Pada Maret 2022, angkanya mencapai 2,04%, sedangkan data terbaru BPS pada Maret 2023 menunjukkan tingkat kemiskinan ekstrem di negara ini sebesar 1,12%.

Artinya, hanya sekitar 3,08 juta penduduk Indonesia yang masih berada dalam kemiskinan ekstrem. Pemerintah sendiri berharap dapat mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 yakni 0%.

Sementara itu, pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin atau di atas satu tingkat kemiskinan ekstrem akan berjumlah 25,9 juta jiwa atau 9,36% dari total penduduk. Angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 0,21 poin dibandingkan tahun 2022 (pg/rrd).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *