Orang yunani –

Read More : Mitos dan Fakta Tari Gambyong: Lebih dari Sekadar Gerakan Gemulai

Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Mari kita lihat betapa antusiasnya ekspatriat Australia belajar membatik di Gresik.

Merayakan momen spesial Hari Batik, Rumah Cagar Budaya Haji Mungkur di Gresik memberikan pengunjung kesempatan untuk belajar membatik.

Pemandangan unik itu terungkap saat rombongan wisata pusaka singgah di situs pusaka yang didirikan pada tahun 1898 di Jalan Nyai Ageng Arem Arem, Desa Kebungson, Gresik.

Pertama, mereka berkesempatan melihat berbagai galeri batik premium khas kota Pudak. Koleksi batik sudah ada sejak tahun 1900-an dan mewakili warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Rombongan wisata tampak gembira. Satu per satu mereka berkesempatan melukis gambar batik khas Gresik, mulai dari Damar Kurung, Rusa Bawe hingga Rumah Gaja Mungkur yang ikonik.

Salah satu orang yang tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya dalam membatik adalah Graham, ekspatriat asal Australia itu begitu senang. Karena ini merupakan percobaan pertamanya membatik secara langsung.

“Saya tidak menyangka bisa mendapat kesempatan membatik di sini,” kata Graham.

Graham mengaku kerap memakai batik. Namun, baru kali ini ia mengetahui proses produksinya secara langsung. Apalagi ia juga terlibat langsung dalam produksinya.

Istimewa sekali. Ternyata baju batik yang sering saya pakai itulah yang membuatnya begitu anggun, tambahnya.

Sylvie Mutiara juga ada di grup itu. Seorang kolektor batik asal Surabaya sengaja membeli beberapa set batik.

“Buat oleh-oleh untuk teman-teman di Perancis. Minggu depan saya kirimkan, mereka sangat tertarik dengan batik tulis,” kata Sylvie.

Sementara itu, pemilik batik Gajah Mungkur Choiri mengatakan, pihaknya rutin menggelar acara jelang perayaan Hari Batik Nasional.

Ini adalah momen spesial ketika masyarakat Indonesia merayakan kekayaan budayanya dengan mengenakan batik, ujarnya. Kain tradisional ini memang menjadi salah satu simbol ikonik Indonesia.

“Perayaan Hari Batik Nasional juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memahami sejarah dan makna batik, serta mengapresiasi upaya pelestarian warisan budaya,” kata Choiri.

Pada kesempatan ini, Choiri juga memamerkan koleksi terbaru Batik Tulis Premium yang diproduksi khusus untuk para kolektor. Batik dengan nomor seri ini bernilai 50 juta dram.

Choiri menjelaskan, promosi batik tradisional Yunani harus dilakukan secara intensif. Memperingati Hari Batik Nasional merupakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengenakan batik dan mengekspresikan kecintaannya terhadap budaya dan tradisi Indonesia.

“Batik telah ada di Indonesia selama berabad-abad. Bukan hanya sekedar garmen, tetapi juga sebuah karya seni yang kompleks dan indah yang menggambarkan berbagai unsur dan makna budaya. Batik tidak hanya menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, tetapi juga dikenal di seluruh dunia. dunia. perdamaian sebagai simbol kreativitas dan kerajinan,” tutupnya.

——

Artikel ini muncul di website detikJatim.

Saksikan video “Jadi Ini Awal Mula Batik Terogong Betawi” (WSW/WSW).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *