Levidamar –
Seorang pakar dari Universitas Indonesia (UI) mengajari suku Baduy cara mengucapkan Hanjeli. Hanjeli merupakan pohon lokal yang hampir punah, namun kaya akan sumber daya yang berharga.
Prof. Dr. Tepat. Berna Elya, Ph.D. dan Dr. Jurusan Farmasi Universitas Indonesia, M.P. Fiki Yulianto Vikaksono memberikan bibit hanjeli kepada masyarakat Badu yang tinggal di Desa Levidamar, Kecamatan Levidamar Lebak, Banten.
Tidak hanya menyampaikan, para pakar UI juga mengajarkan kepada masyarakat Badui di desa Kanekes cara menanam benih yang bisa dimakan. Dr Fick bertanggung jawab untuk menanam benih yang dapat dimakan bahkan dengan segera.
Dr Fiki memberikan bimbingan mengenai teknik penanaman yang benar. Warga desa turut serta langsung menanam bibit hanjali di lahan yang telah ditentukan.
Usai penanaman bibit Hanjeli, proyek dilanjutkan dengan sesi pelatihan yang dipimpin oleh Profesor Berna Elya. Kemudian beliau menjelaskan manfaat dan potensi besar Hanjeli.
“Hangeli sebagai sumber pangan dapat membantu meningkatkan gizi, khususnya dalam mencegah gizi buruk. Keberagaman pangan daerah menjadi penting dan hangeli dapat menjadi pilihan yang baik bagi masyarakat Baduy, khususnya untuk mendukung tumbuh kembang anak,” kata Profesor Bernan kepada detikTravel. Rabu (14/:8/2024).
Proyek kelompok Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FF UI) yang dilaksanakan pada 27-28 Juli 2024 berfokus pada mengatasi permasalahan pangan di kalangan suku Badui dengan mempromosikan dan mengorganisir pohon hanjeli, tanaman lokal yang ada di dalamnya. kaya; peluang.
Warga Badoes antusias dan aktif mengikuti acara ini. Selain bertani, mereka juga memperoleh pemahaman baru tentang cara mengolah hanjali menjadi makanan sehat dan bergizi untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kepada wisatawan, serta bercocok tanam di dekat daerah tersebut.
Barley, atau dikenal dengan sebutan jali, Angelai, atau barley, merupakan rumput tropis dari keluarga sereal atau Poaceae.
Bunganya berbentuk paku. Buahnya mirip buah batu atau bentuknya lonjong. Warna buahnya putih atau biru dan mempunyai kulit yang keras jika sudah tua.
Tanaman yang bisa dimakan ini sudah lama dikenal sebagai mainan anak-anak. Namun ternyata tanaman ini hampir menjadi tanaman yang bisa dijadikan makanan.
Hanjeli bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti bubur atau pengganti nasi. Hanjeli dapat diolah menjadi dodol, reginang, sabun, tepung hanjeli dan lain-lain.
Tanaman ini banyak tumbuh di kota wisata Hangjeli di Sukabumi, Jawa Barat. Di desa wisata tersebut, wisatawan diajak untuk belajar mengenal masakan lokal, mulai dari menanam hingga memanen makanan dengan menggunakan alat tradisional.
Mereka juga akan diajak untuk menyiapkan hanjeli dengan cara tradisional, dimulai dengan menggiling jagung, kemudian menghancurkan biji hanjeli melalui alat penggiling.
Karena kemajuan pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal, Desa Wisata Hanjeli masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 50 Desa Wisata Terbaik (ADWI) Tahun 2022. )