Jakarta –
Read More : Wisata Pulau Kucing di Kepulauan Seribu, Oke Nggak Sih?
Tradisi sebelum Ramadhan, yang masih dipertahankan sampai sekarang, adalah Ruvahan Senangduvur. Acara ini adalah salah satu program tahunan di LaMongun.
Pengamat budaya Lamongan Navis Abdul Rouf mengatakan tradisi Ruvahan di Lamongo masih hidup dan berkelanjutan. Biasanya Ruvahan di LaMongun, bersama dengan malam Nisfu Siaban Night.
Di LaMongun, Ketup, dan Lepet menjadi hidangan yang selalu ada di malam hari Ruvahana atau Nisfu Siaban. Keberadaan bathes (ketupat) dan lepet mengandung makna yang mendalam.
“Ketupat atau Javanci Kupat berarti bahwa pengakuannya adalah berlian. Jadi itu adalah berlian sebelum itu adalah simbol permintaan maaf, mungkin atau orang lain, kata Navis, Jumat – adil / 14/2025).
Menurut Navis, tradisi berlian di Nisfa Siaban Night telah menjadi simbol alasan publik bagi Sang Pencipta dan lainnya. Pada saat yang sama, ia melanjutkan, tradisi ini bertujuan untuk membuat Ramadhan dengan sungguh -sungguh dieksekusi.
“Kebiasaan turun -temurun yang masih berkelanjutan sejauh ini,” jelasnya.
Dua minggu sebelum kedatangan bulan Ramadhan menjelaskan, penduduk percaya bahwa mereka penuh berkat malam ini, mereka menjadi bersih, permintaan maaf untuk tetangga, serta komunitas sekitarnya sebagai bagian dari persiapan spiritual untuk penerimaan Ramadhan.
“Dalam ritual, penduduk membuat kapal tradisional yang berbeda seperti berlian, lem dan kue apem,” katanya.
Makanan -makanan ini, termasuk kamar mandi dan kusta, nantinya akan diambil di Langggar atau masjid untuk berdoa, dan kemudian dihibur bersama.
“Namanya adalah tradisi Bracan, yang biasanya dilakukan dalam kesalahan, tetapi di LaMongun, juga menggunakan tradisi ini,” tambahnya.
Secara terpisah, kepala kantor untuk tur dan budaya budaya (Descardbud), mengatakan bahwa tradisi Ruvahan Sendangduvur diadakan di desa Senendavur, distrik Paciran, dan menjadi salah satu acara wisata tahunan atau agenda di LaMongun.
“Dan tahun ini, Ruvahan Senangduvur kembali mengadakan berbagai budaya khas Sendangduur,” kata City.
Rubikah menjelaskan bahwa tradisi Ruvahan Senangduvur, diadakan pada hari Senin (10/2), menyajikan berbagai seni, memasak, sejarah, dan budaya. Selain struktur 440. Sunday Senang Haul, acara ini secara rutin dilakukan setiap kali sebelum Ramadhan Post.
Dia menemukan bahwa serangkaian acara dimulai dengan pasar -pasar di UMKM, pameran sejarah dan budaya, belas kasihan kuliner, margin budaya, drama kolosal.
“Drama kolosal berbicara dengan baik Jangkang Miracle, di mana sejarah disimpan secara harmonis, konflik, dan keputusan besar yang mengubah segalanya,” pungkasnya.
——-
Artikel ini ditampilkan dalam deteksi. Tonton Video “Video: Pemerintah akan sangat bekerja di pasar sebelum posting” (UPD / UPD)