Jakarta –
Teknologi baterai silikon-karbon kini banyak digunakan, namun baru ditemukan di ponsel andalan China. Samsung tampaknya menjadi perusahaan telepon seluler non-China pertama yang mengadopsi teknologi ini.
Berdasarkan rumor yang beredar di Weibo Ice Universe, Samsung disebut-sebut akan menggunakan baterai silikon-karbon pada seri Galaxy S26 yang akan diluncurkan tahun depan. Teknologi ini menggantikan baterai lithium-ion yang biasa digunakan di banyak ponsel.
Baterai silikon-karbon memiliki banyak keunggulan dibandingkan baterai lithium-ion. Salah satunya, baterai silikon-karbon memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga kapasitas baterainya bisa lebih tinggi, hingga 6000 mAh atau lebih, meski dimensinya sama.
Seperti namanya, baterai silikon-karbon menyimpan energi dalam silikon-karbon, dan merupakan dua elemen yang paling umum. Berbeda dengan baterai litium-ion yang menggunakan unsur langka seperti kobalt, litium, dan nikel.
Tiga sel baterai lithium-ion sulit diperoleh dan prosesnya sangat berbahaya bagi lingkungan. Mengganti elemen jejak ini dengan silikon karbonat dapat memberikan manfaat lingkungan yang sangat besar.
Keuntungan lain dari baterai silikon-karbon adalah keamanan yang lebih baik. Baterai jenis ini diklaim lebih aman dibandingkan baterai lithium-ion karena tidak terlalu rentan terhadap panas berlebih, lapor SamMobile, Minggu (19/1/2025).
Jika rumor tersebut benar, Samsung akan mengikuti jejak vendor ponsel lain seperti Honor, Oppo, dan iQOO yang sudah menggunakan teknologi baterai silikon-karbon. Xiaomi kabarnya akan meluncurkan ponsel dengan baterai 7.500 mAh yang akan menggunakan teknologi serupa.
Berita penggunaan baterai silikon-karbon muncul bersamaan dengan munculnya laporan di Korea Selatan bahwa Samsung sedang menjajaki penggunaan teknologi penumpukan baterai di ponsel dan tablet.
Teknologi ini disebut mampu meningkatkan kepadatan baterai lebih dari 10%. Misalnya saja kapasitas baterai Galaxy S24 Ultra 5.000 mAh yang bisa ditingkatkan hingga di atas 5.500 mAh menggunakan teknologi stacking.
Tonton “Video: Kebocoran layar Samsung Galaxy S25 Ultra” (vmp/jsn)