Jakarta –
Read More : Gejala Wasir (Ambeien), Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Menteri Kesehatan Indonesia Bodi Gunadi Sedikin mengatakan RUU Kesehatan akan disetujui Presiden Joko Widodo bulan ini. Pasalnya, Presiden Jokowi hanya mempunyai batas waktu ratifikasi pada Agustus 2024.
“Saya berharap bulan ini (RPP) bisa terbit. Insya Allah bisa segera diterbitkan oleh Presiden. Iya (bulan ini),” kata Bodi kepada wartawan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (4 ) /6/ 2024).
Peraturan tersebut, kata Bodi, diharapkan dapat menekan jumlah perokok muda yang semakin banyak saat ini. Meski Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan tren penurunan, namun jumlah perokok di Indonesia dinilai masih tinggi.
Selain pelarangan, Budi mendorong pemerintah daerah (Pamda) juga turut serta menurunkan jumlah perokok muda. Apalagi dengan program-program positif yang bisa meningkatkan kesadaran bahwa merokok itu tidak keren.
“Pasti kita larang. Tapi lebih efektif kalau anak-anak merasa (merokok) itu tidak modis. Oh, merokok itu tidak keren, saya tidak merokok, saya suka makan salad,” lanjutnya.
Menurut Bodi, mengurangi jumlah perokok tidak efektif hanya dengan melarangnya. Menurutnya, perubahan pola pikir yang menganggap merokok sebagai gaya hidup tidak keren juga harus diterapkan pada anak-anak.
“Orang Indonesia suka mencari celah, yang mana (merokok bukan gaya hidup) harus dibangun,” ujarnya.
Selain mengatur tembakau, Boddy mengatakan RPP Kesehatan juga akan memperketat aturan gula, garam, dan lemak. Tonton video “Menteri Kesehatan berbicara tentang perlunya kecerdasan buatan untuk memberikan layanan kesehatan terbaik” (naik/naik)