Jakarta –

Direktur Umum Badan Investasi (BPI) dan Antara, Rosan Roeslani yakin bahwa uang yang digunakan dalam investasi dan tanpa modal dari masyarakat dan bank cair. Modal disebabkan oleh hasil pembayaran dividen pemilik organisasi (BUMM).

Rosan mengatakan bahwa dividen Bumn akan dikelola untuk dua hal. Pertama -tama, memberikan kekuatan dalam bentuk pengumpulan modal. Kedua, untuk investasi

“Kedua, untuk investasi yang kami gunakan untuk investasi adalah dana dari dividen, bukan finansial bank yang likuiditas, bukan keuangan publik yang kami gunakan.”

Rosan mengakui bahwa investasi adalah risiko. Risiko yang dihitung adalah tujuan investasi. Pada saat yang sama, partainya bertujuan untuk mendanai sawah, seperti mengalir ke bawah.

Rosan memberikan contoh aliran Nikkel, mampu meningkatkan nilai ekspor dan penciptaan kerja. Misalnya, pada tahun 2016, nilai ekspor Nikkil adalah 3,3 miliar dolar AS. Setelah mengalir turun nilai ekspor, nikel meningkat sepuluh kali menjadi 30 miliar dolar.

“Setelah itu, kita melihat sisinya. Kita tahu bahwa di palm minyak dibuat, maka itu mungkin dapat berinvestasi dalam ganggang, jadi ada 28 produk tapi mungkin 4 atau 5.

Rosan memastikan bahwa dalam proses dan antara aspek -aspek kehati -hatian dan efek jangka panjang dari ekonomi. Ini adalah Direktur Presiden Prabowo Subian.

“Harapan bahwa investasi di sektor yang sesuai akan terpengaruh dan luas dalam parameter dan selama penciptaan pekerjaan, mengurangi impor, ekspor, dan persaingan,” tambah Rosan.

Tonton video tentang tanggapan Rosan dan selama penurunan JCI: tidak hanya di Indonesia.

(Kil/kil)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *