Jakarta –
Kolonel Troy Denom Angkatan Darat Amerika Serikat Dikatakan kapan robot humanoid dan robot humanoid augmented akan siap berperang. Hal itu diungkapkannya pada konferensi “Humanoids or Augmented Humans: Accelerating Autonomy with AI” di Austin, Texas.
“Kami kebanyakan memikirkan rentang waktu antara tahun 2030 dan 2040,” katanya kepada hadirin.
Saat diskusi tentang bahaya AI dan penggunaan robot oleh militer. Beberapa kekhawatiran dikemukakan. Menurut Denomy, Anda perlu memastikan bahwa bot berfungsi untuk manusia. Bukan sebaliknya. Anggota Denomy dan panel sepakat bahwa tugas sederhana seperti menggunakan beberapa kendali jarak jauh untuk mengontrol satu perangkat akan sulit. Ini harus diotomatisasi sebelum tentara dapat terbiasa dengan robotika.
“Apa yang saya jelaskan kepada pengontrol. Kita dapat mengatakan bahwa manusia bekerja untuk robot. Jadi kita harus memberi kembali,” katanya.
Denomy memiliki banyak contoh teknologi yang terbukti meningkatkan kinerja tim. Perangkat ini termasuk ponsel pintar khusus dan drone yang dimodifikasi. Pada akhir tahun lalu Seekor robot anjing yang dilengkapi peluncur roket M72 juga telah diuji di Amerika Serikat.
Panel juga menekankan bahwa Kementerian Pertahanan telah menandatangani kebijakan untuk memastikan bahwa manusia selalu berpartisipasi dalam penggunaan kecerdasan buatan dan robotika. Denomy menekankan bahwa manusia juga harus terlibat dalam proses ini.
“Saya pikir hari di mana mesin dapat memahami etika masih jauh,” Denomy mengingatkan, seperti dilansir The Sun, Rabu (15/5/2024).
Penggunaan robot sudah menjadi hal yang lumrah di era modern. Namun penggunaannya di medan perang masih membutuhkan banyak pengembangan dan pengujian. Bagaimana menurutmu, detektif? Apa pendapat Anda tentang penggunaan augmented human dan robot humanoid di medan perang? Tulis di kolom komentar ya. Tonton video “Tentara AS membakar dirinya di depan kedutaan Israel. Dia pasti mati.”