JAKARTA – Seorang ahli epidemiologi di Universitas Australia Griffith Dicky Budiman ingat bahwa banjir tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang sering tidak disadari atau diabaikan.

Read More : Resmi! Virgil van Dijk Perpanjang Kontrak di Liverpool

Menurutnya, banjir dapat meningkatkan risiko wabah penyakit jangka panjang, tidak hanya ketika itu terjadi, tetapi juga setelah air memberi jalan. Genangan dan lumpur yang tersisa bisa menjadi tempat untuk menumbuhkan bakteri, virus dan parasit.

Selain itu, air tanah yang terkontaminasi dengan tinja atau bahan kimia berbahaya dari limbah industri, seperti logam berat dari limbah industri, termasuk merkuri, timbal dan arsenik, yang dapat mempengaruhi kesehatan.

“Ini dapat menyebabkan gangguan serius, saraf, kanker atau bahan kimia rumah tangga, pestisida, pembersih, minyak, misalnya, yang dapat mencemari air tanah dan juga menyebabkan iritasi kulit menjadi gangguan pencernaan,” katanya kepada AFP Rabu (5/3/2025).

“Yah, misalnya, rumah sakit dibanjiri, sehingga diluncurkan, ada limbah medis yang dapat membawa patogen berbahaya, termasuk beberapa virus, termasuk virus hepatitis,” lanjutnya.

Potensi peningkatan populasi tikus dan nyamuk beberapa minggu setelah banjir, kelanjutan Dicki juga meningkatkan risiko penyakit.

“Sementara fase pemulihan adalah fase sungai yang bahkan lebih berbahaya bagi kesehatan, jika tidak dirawat dengan baik,” lanjutnya.

Selain penyakit menular, banjir juga dapat menyebabkan penyakit non -komunikatif, seperti stres, kelelahan fisik dan kurang tidur selama evakuasi atau evakuasi.

Tidak hanya itu, Dicky menekankan bahwa makanan dan air minum yang terpapar air banjir juga berisiko polusi, sehingga harus dihindari.

Di kamp-kamp pengungsi, kepadatan juga dapat mempercepat penyebaran penyakit seperti COVID-19, flu dan tuberkulosis. Oleh karena itu, ia ingat bahwa manajemen banjir bukan hanya masalah evakuasi, tetapi juga mengurangi penyakit, polusi lingkungan dan kesehatan mental.

“Sekarang ini harus dipastikan bahwa itu tidak boleh terlalu tebal, sirkulasi harus baik dan ventilasi.

“Maka perawatan banjir bukan hanya masalah evakuasi, tetapi juga mengurangi penyakit, polusi lingkungan dan kesehatan mental,” lanjutnya.

Lihat video “Video: Hati -hati tentang penyakit ini yang sering bersembunyi di bawah banjir” (Suc/Kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *