Jakarta –

Read More : Penampakan 452 Benda Logam ‘Bersarang’ di Perut Pria di Iran, Ada Mur-Baut

Jelas, perbedaan antara orang kaya dan orang miskin dapat dilihat dengan mata telanjang. Melalui penelitian, perbedaan antara yang “kaya dan miskin” terletak di wajah mereka.

Sebuah studi University of Toronto yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology oleh University of Toronto menunjukkan bahwa, secara umum, orang -orang dengan uang lebih bahagia dan lebih kecil kemungkinannya untuk cemas daripada mereka yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Perbedaan kesejahteraan ini tercermin di wajah orang. Ini membuat tingkat kebahagiaan memengaruhi pembentukan wajah seseorang.

Studi ini menggunakan tema foto hitam putih dengan ekspresi netral tanpa aksesori. Foto -foto ini adalah 80 foto pria dan 80 wanita.

Setengah dari foto adalah mereka yang menghasilkan lebih dari $ 150.000 (sekitar Rs 250 crore) per tahun, mereka menyebutnya kelas atas, sedangkan setengah lainnya adalah mereka yang berpenghasilan di bawah $ 35.000 (sekitar Rs 588 crore) atau kelas pekerja.

Ketika subjek diminta untuk menebak sekelompok orang di foto, mereka berhasil menebak 68% dari tebakan dengan benar, jauh lebih tinggi dari kesempatan acak, penulis studi Thora Bjornsdottir dan Nicholas O. Rule mengatakan.

“Saya tidak berharap efek ini menjadi begitu kuat, terutama mengingat betapa tipisnya perbedaan wajah. Bagi saya, ini adalah bagian yang paling mengejutkan dari penelitian ini.”

Para peneliti yang bingung dengan hasil ini, mencoba mengeksplorasi bagaimana subjek mengelompokkan “miskin dan kaya” dengan melihat foto.

Akibatnya, mata dan mulut menjadi indikator menebak topik. Wajah orang kaya sering bahagia tanpa kecemasan. Sebaliknya, orang miskin cenderung mengalami depresi.

“Mungkin karena seiring berjalannya waktu, ada pola emosional di wajah mereka.”

Menurut penulis, kontraksi kronis pada otot -otot tertentu sebenarnya dapat menyebabkan perubahan dalam struktur wajah yang dapat dilihat orang lain, bahkan jika mereka tidak tahu.

Penulis juga menekankan bahwa ada juga bagian ekspresi dalam foto. Ketika foto yang diberikan kepada subjek terlihat bahagia, mereka tidak dapat memahami status sosial mereka.

Aturan mengatakan: “Seiring berjalannya waktu, wajah Anda terus mencerminkan dan mengekspresikan pengalaman Anda.” Tonton video “Video Action Grandfather di Skateboarding utama Spanyol selama 88 tahun” (DPY/KNA)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *