Jakarta –
Produksi beras Indonesia pada awal tahun 2025 diperkirakan kurang dari 3 juta ton. Lantas, apakah Indonesia akan kembali mengimpor beras?
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya belum mendapat amanah pemerintah untuk mengimpor beras pada awal tahun 2025.
“Sampai saat ini Bulog belum mendapat amanah (impor beras tahun 2025),” kata Bayu, Jumat, 6 September 2024.
Bayu enggan menyebutkan usulan rencana impor untuk menghadapi kekurangan beras pada awal tahun 2025. Pihaknya akan menunggu keputusan pemerintah mengenai kekurangan beras tersebut.
“Kita tunggu saja tanggung jawab pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, dia yakin pemerintah akan memberikan tanggung jawab terlebih dahulu kepada Bulog. Ini berarti lebih banyak waktu untuk bersiap.
“Padahal kami yakin, pekerjaan di Bulog adalah yang utama, baik itu bantuan pangan, tanggung jawab SPHP, tanggung jawab pengadaan dalam negeri,” ujarnya.
Sebagai tambahan informasi lainnya, Bayu mengungkapkan kekhawatiran kekurangan beras akan mencapai 3 juta ton. Kekhawatiran tersebut berdasarkan pengalaman stok di awal tahun 2024 dan memperkirakan tidak akan ada produksi besar di awal tahun 2024.
Dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu, ia mengatakan: “Kita hadapi Januari-Februari, kita belum panen, kita khawatir hilangnya 3 juta ton (beras). Bulan Maret, Ramadan akan maju. “. (4/9/2024).
“Kami perkirakan kerugian 3 juta pada Januari 2025, karena tahun ini besar,” imbuhnya.
Meski begitu, Bulog yakin pasokan saat ini akan mencukupi hingga akhir tahun, hanya saja tidak banyak. Bayu memperkirakan, cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,5 juta ton.
“Saat ini stok pemerintah paling banyak, jumlahnya besar sekitar 1,35 juta ton, 900.000 di antaranya dari luar negeri. 4 bulan itu 500 ribu ton, jadi observasinya di akhir tahun stok kita adalah 1,5 juta, Insya Allah itu yang ingin kita capai”.
Pada tahun 2024, Bulog diberi izin pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton. Secara uang, hingga Juli 2024 sebenarnya jumlah impor beras sebanyak 2,4 juta ton. Perkiraan tingkat impor beras sebesar 1,2 juta ton diperkirakan akan tercapai sebelum Desember 2024. (shc/ara)