Jakarta –
Read More : Fronx Sudah, Grand Vitara Bakal Diproduksi Lokal Juga?
Indonesia mulai memasuki komunitas lanjut usia atau lansia. Kementerian Kesehatan Indonesia melaporkan peningkatan populasi lansia yang signifikan dari 10,48% menjadi 11,75% pada tahun 2023.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu negara dikatakan menua ketika populasi lansianya melebihi 10%.
Artinya, 1 dari 10 orang di Indonesia merupakan lansia. Akibatnya terjadi perubahan umum pada kelompok usia ini, tidak hanya penurunan psikis saja, namun juga kondisi fisik.
“Artinya masyarakat kita mulai menua. Dahulu bagan ini seperti piramida, dari yang terbesar ke yang terkecil, yang terkecil adalah yang terbesar. Sekarang mulai berubah seperti pot bunga.” Nida Rohmawati, Direktur Produktivitas dan Kesehatan Geriatri Kementerian Kesehatan RI, mengatakan Kamis (7/11/2024) pada Media Gathering dan Display Update SENIOR Expo di Jakarta.
Meskipun rata-rata angka harapan hidup adalah 68,2 hingga 74 tahun, tidak ada masalah dengan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia.
Banyak lansia di Indonesia yang masih mengalami nyeri kronis delapan hingga 11 tahun setelah kematian.
“Kalaupun mereka lebih tinggi, mereka lebih menderita,” tegasnya. Hidup lebih lama tetapi semakin sakit, kami mencegahnya sekarang.”
Nida menghimbau para lansia untuk memanfaatkan pelayanan di program Puskesmas, baik berupa pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Harapannya, masyarakat Indonesia dapat menua dengan sehat dan bahkan produktif seperti lansia lainnya.
Kementerian Kesehatan No. 6 Tahun 2024 menetapkan standar minimal pelayanan kesehatan bagi lanjut usia, antara lain edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, serta skrining faktor risiko seperti tekanan darah dan gula darah. Memberikan pemeriksaan lebih lanjut atau rujukan atau pendidikan kesehatan yang sesuai. Dalam menjaga kesehatan, penting bagi lansia untuk mempunyai pola hidup aktif, oleh karena itu olahraga teratur dan teratur sangatlah penting. “Kementerian Kesehatan Ungkap Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta” (naf/naf)