Jakarta –

Kementerian Perdagangan memimpin delegasi pengusaha Indonesia ke Chile pada 9-10 Mei 2024. Direktur Jenderal Promosi Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan DD Sumedi mengatakan delegasi dunia usaha mendorong Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspornya. berdagang ke Amerika Selatan melalui Chili.

Hal ini merupakan kelanjutan dari penerapan program perjanjian dagang yang sudah dimiliki Indonesia dan Chile, yakni Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Chile (IC-CEPA).

“Dengan menggunakan perjanjian dagang IC-CEPA, nilai potensi perdagangan kedua negara dapat semakin meningkat hingga 1 miliar dolar AS (Rp 15,9 triliun – kurs Rp 15.977). Misi bisnis ke Chile dan delegasi berupaya memperkuat ekspor Hal ini merupakan bentuk kontribusi Kementerian Perdagangan terhadap Bangsa dan Chile sebagai salah satu negara prioritas yang menjadi sasaran peningkatan ekspor, kata Didi dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

“Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk mempromosikan produk Indonesia agar dapat memasuki pasar non-tradisional, salah satunya kawasan Amerika Selatan. Chile mempunyai posisi strategis diantara negara-negara Amerika Selatan lainnya karena dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia. Lanjut Didi.

Didi mengatakan sembilan pelaku usaha dan asosiasi ikut serta dalam misi bisnis ini. Para pelaku dan asosiasi komersial ini beroperasi di berbagai sektor seperti produk dan turunan minyak sawit, pestisida, produk kimia, suku cadang mobil, dan pengemasan.

Sementara itu, Forum Bisnis Indonesia-Chili yang dihadiri lebih dari 70 eksekutif bisnis Chili berhasil mencatatkan transaksi senilai US$7,45 juta menyusul ketegangan perdagangan antara perusahaan Indonesia dan eksekutif bisnis Chili. 119,20 miliar. Kegiatan yang mungkin dilakukan adalah dari produk kelapa sawit dan turunannya, onderdil mobil, dan kemasan plastik.

Selain itu, pertemuan bisnis juga diadakan dengan perwakilan Federasi Industri Chili (Sociedad de Fomento Fabril/SOFOFA) dan Departemen Hubungan Ekonomi Internasional Pemerintah Chili (Subsecretatia de Relaciones Economicas Internationales Chile/SUBREI).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendorong partisipasi pengusaha Indonesia dan Chile serta mendorong kerja sama yang luas dan bermanfaat antara kedua negara.

Rangkaian perjalanan bisnis ke Chile antara lain Jumbo Supermarket, Importir Mannheim Auto Parts, Importir Furnitur Aria Design dan Importir Sepeda Indonesia Cross Mountain.

Supermarket Jumbo, retailer terbesar di Amerika Selatan, telah mengimpor produk mie dari Indonesia dengan banyak variasi dan rasa. Supermarket Jumbo menyatakan ketertarikannya untuk mencoba produk kelapa asal Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Didi memfasilitasi pertemuan antara Jumbo dan perusahaan Indonesia yang memproduksi produk kelapa.

Selain makanan dan suku cadang mobil, pertumbuhan industri furnitur di Chile juga sangat menjanjikan, kata Didi. Saat berkunjung ke Aria Design, retailer furnitur ternama di Chile, ia menyadari bahwa 70% produknya berasal dari Indonesia. Didi meyakini kinerja ekspor furnitur Indonesia ke Chile akan terus meningkat seiring memasuki tahap implementasi program tarif preferensi IC-CEPA.

“Selain itu, produk furnitur Indonesia juga mampu bersaing dengan produk serupa dari negara lain dalam hal harga di pasar Chile,” tambah Diti.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Cross Mountain, importir alat olahraga ternama di Chile, DD mengundang Cross Mountain yang selama ini mengimpor sepeda gunung dari Polygon Indonesia. Volume dan nilai impor sepeda dari Indonesia.

“Sepeda merupakan salah satu produk yang dibebaskan dari tarif preferensi bea masuk dalam program IC-CEPA,” jelas Didi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Djadmiko Pris Vitjaksono menjelaskan Chile merupakan negara dengan perekonomian yang sangat terbuka. Chile telah menandatangani 34 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan 64 negara, termasuk Indonesia.

IC-CEPA menghilangkan 89,6% dari seluruh celah pajak, kata Djatmiko. Oleh karena itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Surat Keterangan Asal (SKA) bentuk IC-CEPA.

“IC-CEPA memberikan dampak positif dalam meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dan Chile sebesar 21,73 persen dibandingkan nilai perdagangan sebelum IC-CEPA,” kata Djatmiko. (biaya/rd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *