Jakarta – Indonesia berpartisipasi dalam mengirimkan dukungan kesehatan, termasuk pasokan medis korban gempa bumi di Myanmar, total 5 miliar r. Pemerintah juga menyiarkan kelompok medis darurat (EMT). EMT terdiri dari 35 pekerja medis, mereka akan membantu bencana di Myanmar.
Read More : Diidap 20 Persen Pria Mandul di Indonesia, Kenali Penyebab Azoospermia
Dikatakan bahwa tim medis berada di Myanmar dalam satu bulan. Keduanya memberikan perhatian medis kepada para korban warga Myanmar dan warga negara Indonesia yang terluka.
“Saya berharap bahwa banyak setelah Labara dapat dilakukan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk populasi Myanmar, yang sekarang tunduk pada bencana,” Jumat (4/4/2025) menjelaskan.
Staf medis yang berangkat ke Myanmar, meliputi: spesialis spesialis spesialis pada spesialis spesialis ortopedi, kasus situasi darurat.
Selain itu, tim juga termasuk perawat, staf farmasi, bidan, serta staf logistik dan administrasi.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 mengguncang skala Richter pada tahun 2025 pada 12,50 waktu setempat dengan pengaruh terbesar. Sejauh ini, sekitar 1.700 orang tewas, 3.500 terluka, karena ribuan rumah dan infrastruktur lainnya rusak parah. Kondisi ini mengarah ke fasilitas perawatan kesehatan di daerah -daerah yang terkena dampak yang sulit untuk berurusan dengan sejumlah besar korban.
Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa laporan warga yang telah menjadi korban gempa bumi Myanmar sejauh ini. Bahkan benar bahwa pemerintah terus memantau kondisi warga negara Indonesia di sana.
Pada tanggal 31 Maret 2025, Indonesia memberikan bantuan awal dalam bentuk tim tanggap darurat, yang terdiri dari dukungan BNPB dan pencarian dan dukungan Indonesia untuk bantuan pertama di lapangan dan dukungan untuk upaya penyelamatan di lapangan.
“Kami telah membuat bantuan besar dalam bentuk logistik dan perawatan, yang harus diberikan kepada para korban gempa bumi,” kata Menteri Luar Negeri Soujion.
Bantuan Indonesia mencakup 124 ton keadaan darurat untuk Myanmar, dengan total biaya sekitar $ 1,2 juta. Prioritas utama untuk bantuan adalah barang -barang yang paling penting seperti tempat penampungan sementara (hotel), perangkat medis dan obat -obatan.
Pemerintah Indonesia memastikan bahwa setiap bantuan yang dikirim ke kebutuhan mendesak para korban di tempat bencana. “Di masa depan, kami akan terus mengendalikan situasi di Myanmar dan memberikan bantuan di tangan orang miskin,” tambah Swroius.
Tonton video “Video.