Jakarta –
Resistensi mikroba sedang diserang pada bayi baru lahir. Dokter spesialis anak dr Arifianto SpA (K) mengungkapkan, sejumlah kecil anak terpapar mikroba yang “resisten” terhadap antibiotik saat memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Pasien anak khususnya membutuhkan inkubator untuk memastikan paru-parunya “kuat”, termasuk bayi prematur.
“Sering kita punya bayi prematur dan kondisi lain yang awalnya bisa berupa gagal napas, paru-paru belum matang dan perlu inkubator, rawat inap, tapi sepertinya ada bakteri yang masuk,” jelasnya, Jumat (29). /11/2024).
“Kuman-kuman yang tidak kebal terhadap antibiotik golongan satu, begitu juga dengan golongan tiga, anak-anak ini pada akhirnya mati bukan karena keadaan, misalnya prematur atau paru-parunya belum bisa bertahan, tapi “kebal” terhadap antibiotik tersebut. antibiotik yang terpapar selama pengobatan”, jelasnya.
Pasien anak yang menderita penyakit kronis dan memerlukan perawatan rumah sakit jangka panjang juga memiliki risiko yang sama.
Dr. Arifianto mengingatkan, akan ada saatnya dunia, termasuk Indonesia, akan memasuki “era pasca antibiotik”, jika tren ini terus berlanjut.
“Para ilmuwan memperkirakan ini akan menjadi masa yang disebut era pasca-antibiotik, masa di mana antibiotik pun tidak akan berfungsi, mungkin kita tidak akan merasakannya, tapi mungkin anak cucu kita akan merasakannya,” ujarnya.
Berikutnya: Apa yang dimaksud dengan ‘Era Pasca-Antibiotik’?
(naf/kna)