Jakarta –

Indonesia dan negara-negara ASEAN akan mengoperasikan jaringan roller boat (roro). Salah satunya kapal pesiar Ro-Ro rute Dumai-Melaka yang masih dalam tahap pembangunan terminal penumpang dan diperkirakan selesai pada Juni 2024.

Kementerian Perhubungan cq. Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada pertemuan Kelompok Kerja Transportasi Maritim ASEAN ke-46 yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada 6-8 Mei 2024 memaparkan beberapa usulan dan pengembangan transportasi laut Indonesia.

Rekomendasi dan perbaikan tersebut disampaikan oleh Lolan Panjaitan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan selaku ketua delegasi Republik Indonesia. Hal terpenting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah proses ASEAN Single Shipping Market (ASSM). Negara-negara Anggota harus memberikan informasi terkini mengenai kerja sama nasional di bidang pelabuhan dan pembangunan infrastruktur, serta rencana pengembangan pelabuhan dengan akses yang baik.

Beberapa proyek transportasi laut dipresentasikan pada acara tersebut, salah satunya adalah pengoperasian jaringan pelayaran Ro-Ro di ASEAN. Proyek ini merupakan pernyataan bahwa Indonesia mendukung proyek-proyek yang dapat meningkatkan perekonomian global.

Pelayaran Ro-Ro rute Dumai-Melaka masih dalam tahap pembangunan terminal penumpang dan diharapkan selesai pada Juni 2024. Selain itu, Lolan juga menjelaskan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan gugus tugas gabungan Ro-Ro Dumai-Melaka. bekerja sama dengan kementerian atau lembaga lain. Lolan juga menjelaskan bahwa Malaysia harus menggabungkan upaya kedua negara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Lolan juga menjelaskan mengenai jalur Ro-Ro Bitung-Davao yang dilihatnya banyak dilalui orang pada waktu-waktu tertentu seperti Natal, Idul Fitri, dan liburan sekolah. Imigran berpindah antara dua negara.

Melihat situasi tersebut, Lollan mengatakan sebaiknya memikirkan pengangkutan orang dan barang tidak hanya dengan kapal Ro-Ro, tetapi juga membangun menggunakan kapal yang tidak terkait. Hal ini menunjukkan alasan mengapa Indonesia menjalin kerja sama.

Selain itu, Indonesia mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN Regional Training Center for VTS (ARTV) yang diselenggarakan oleh Departemen Maritim MATRAIN Malaysia. Lolan mengatakan Indonesia mendukung dan mendukung ARTV hingga Fase 5 serta mendukung upaya peningkatan kapasitas operator VTS melalui program lain bersama anggota ASEAN.

Perkembangan lain yang diumumkan Lollan pada acara tersebut adalah terdapat 2 sekolah di Indonesia yaitu BPPTL dan BP3IP yang terakreditasi untuk mengajar VTS di Indonesia.

Hal lain yang dijelaskan dalam pertemuan tersebut adalah perkembangan ecoport di Indonesia. Lolan memiliki pandangan yang sama dengan Indonesia mengenai pentingnya netralitas karbon di seluruh pelabuhan di Indonesia. Hal ini diatur melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2024 tentang Penetapan Keputusan Reformasi Keselamatan Kerja di Bidang Transportasi untuk Memperlancar Tercapainya Misi Dalam Negeri.

Perkembangan ini didukung oleh kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam Port Technology Group. Indonesia akan mengembangkan konsep pelabuhan netral karbon dan memperhatikan gagasan negara-negara ASEAN. Lolan juga menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan bahan bakar ramah lingkungan di bidang pelayaran dan transportasi laut.

Selain itu, delegasi Indonesia menyampaikan dukungannya terhadap penandatanganan Nota Kesepahaman antara ASEAN dan IMO mengenai kerja sama masa depan di bidang maritim di kawasan Asia-Pasifik. Kerjasama di bidang ekonomi biru meliputi pengembangan sektor budidaya perikanan, pariwisata, energi terbarukan, bioteknologi, penelitian dan pendidikan kelautan dan air tawar serta sektor lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Lolan menyampaikan harapannya agar ASEAN dan IMO terus memperkuat kerja sama di bidang industri maritim untuk meningkatkan transportasi dan konektivitas maritim di kawasan ASEAN dan sekitarnya. (p/p)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *