Jakarta –

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menarik utang baru sebesar Rp 775,9 triliun pada tahun 2025. Tercatat dalam Buku II Catatan Keuangan beserta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.

“Kebijakan fiskal untuk menjembatani defisit anggaran dilaksanakan dengan menjaga pembiayaan utang dalam batas yang aman dan terkendali serta mengoptimalkan pembiayaan non-utang,” bunyi dokumen yang dikutip kemarin (18/7/2024).

Berdasarkan dokumen tersebut, utang utama akan dibiayai melalui penerbitan obligasi negara (SBN) dengan nilai bersih 642,6 triliun. Kemudian melalui utang bersih senilai Rp 133,3 triliun dengan rincian utang dalam negeri sebesar Rp 5,2 triliun dan utang luar negeri sebanyak-banyaknya Rp 128,1 triliun.

Pengadaan utang tersebut ditujukan untuk mendukung program prioritas pemerintah sebagai upaya mewujudkan program dan tujuan pembangunan yang ditetapkan dalam APBN, jelasnya.

Total pembiayaan utang tahun depan akan meningkat menjadi Rp 222,8 triliun dari potensi pembiayaan utang tahun ini sebesar Rp 553,1 triliun. Hal ini untuk menutup defisit APBN tahun 2025 yang diperkirakan mencapai Rp616,2 triliun atau 2,53% dari produk domestik bruto (PDB).

Selain menambah utang baru, pemerintah juga harus membayar proyeksi bunga utang sebesar Rp 552,85 triliun pada tahun 2025. Jumlah tersebut meningkat 10,8% dibandingkan proyeksi pembayaran bunga utang pada tahun 2024.

Pertumbuhan pembayaran bunga utang pada tahun 2025 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2024 sebesar 13,4%. Rinciannya, jumlah tersebut mencakup pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp 497,62 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp 55,23 triliun.

Perhitungan pembayaran bunga pinjaman didasarkan pada beberapa asumsi, seperti nilai tukar rupee terhadap mata uang asing, khususnya dolar Amerika Serikat (AS), yen Jepang (JPY), dan euro (EUR). Hal ini memperhitungkan suku bunga SBN 10 tahun, acuan suku bunga pinjaman, asumsi spread, diskon penerbitan SBN, serta perkiraan biaya perolehan pinjaman baru.

“Penghitungan pembayaran bunga utang tahun anggaran 2025 secara umum mencakup pembayaran bunga atas sisa utang dari akumulasi utang tahun-tahun sebelumnya; rencana pembiayaan utang tahun anggaran 2024 dan 2025; rencana program pengelolaan portofolio utang (pengelolaan utang),” jelasnya. (bantuan / gambar)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *