Jakarta –
Berbagai harta karun tersimpan di Blok M Square. Di sana, para penjual buku juga mendapat kesembuhan dari luka mereka setelah diusir dari Quitang dan terkena dampak epidemi Covid-19.
Antrian panjang pengunjung biasa terjadi di toko-toko kecil Blok M di kawasan baru M Bloc Space, Melawai, hingga Blok M Plaza atau Blok M Square.
Oleh karena itu, Blok M Square memiliki beragam penawaran yang berbeda dengan teknologi Blok M saat ini, mulai dari fashion, rilisan musik hingga buku.
Dari lantai satu, turun ke bawah dan Anda akan menemukan berbagai macam buku yang dijual oleh pedagang. Mulai dari komik, novel, hingga buku pelajaran.
Salah satu penjual lama di Pasar Buku Blok M adalah Jimi. Sudah 10 tahun ia berdagang di sana. Sebelum datang ke Pasar Blok M, ia berjualan buku di Pasar Kwitang dan Pasar Senen.
“Kami diusir dari Kvitang, kami pindah ke Senena Atas. Saya pindah ke sini setelah kebakaran Senen selesai,” kata Jimi saat ditemui detikTravel, Sabtu (7/06/2024).
Jimi mengatakan, penjualan di tahun pertama penjualan di Pasar Blok M kurang bagus. Kondisinya berbeda dengan Pasar Kwitang.
Keadaan menjadi lebih buruk dengan dimulainya pandemi Covid-19. Penjualan terus menurun.
“Kalau penjual buku paling ramai di Kwitang, karena kalau zaman Kwitang semuanya manual, belum ada yang online. Jadi kalau zaman Kwitang ramai sekali, kalau ke Blok M bahaya sekali. , saya” Minat membaca anak-anak ini tidak terlalu tinggi, “- katanya.
Di era digital, toko buku Blok M awalnya dibingungkan dengan sepinya pembeli, namun lambat laun pedagang mulai beralih ke online. Jimi mengatakan, sekitar 90% pengusaha kini juga menjual bukunya secara online.
“Hampir semua pedagang di sini tetap online, termasuk saya. 90% di sini berjualan online, karena sembunyi-sembunyi, kadang saat tidak ada internet, ada kalanya seperti dulu Corona tidak berjualan sama sekali,” dia berkata. dia berkata. .
Kini dengan semakin berkembangnya dunia digital, jumlah orang yang datang semakin banyak, berbeda dengan yang berjualan di Blok M. Berkat Jimi, dengan hadirnya media sosial dan banyaknya orang yang menulis tentang pasar buku Blok M, semakin banyak orang yang datang ke kawasan ini. .
“Pengunjung kini sudah ramai berkat dukungan para seleb TikTok. Blok M sedang melirik toko. Bahkan, toko saya juga sudah beberapa kali dilihat. Menarik sekali untuk menarik perhatian pengunjung, bagus untuk media sosial,” lanjutnya. tersenyum. .
Toko buku Jimi menjual ribuan buku. Jimi hapal semua buku koleksinya.
Bakat Jimmy terlihat jelas saat ada tamu yang datang. Seorang pengunjung meminta sebuah buku dan Jimi dengan cepat menjawab bahwa buku tersebut tersedia dan memberikan instruksi bagaimana menggunakan buku serupa.
Apria, pengunjung lain yang hendak membeli buku Jimi, mengatakan harga lebih murah jika membeli buku di Blok M selain koleksi lengkapnya. Itu sebabnya mereka sering mencari buku di Pasar Buku Blok M.
“Ini yang ketiga kalinya, karena biasanya aku beli buku di suatu tempat untuk buku impor, tapi dibandingkan di sini, harganya sangat murah. Dan kualitasnya masih baru banget, jadi cabut saja stempelnya kalau di sini harganya tetap.”100 ribu. Rp kalau di tempat lain bukunya sama bisa Rp 300.000 ke atas,” kata Apria.
Memang benar buku-buku yang ada di Pasar Buku Blok M bekas, namun kualitasnya masih sangat bagus. Dan jika traveler sedang mencari buku baru, Pasar Blok M juga memilikinya, tentunya harus berhati-hati karena beberapa buku baru di sini tidak asli.
Saksikan video “Suasana Jelang Lebaran Blok M Square, Tamu Cari Kue” (fem/fem)