Jakarta –

Serangan ransomware berhasil merobohkan Pusat Data Nasional (PDN). Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY membenarkan tidak ada informasi yang dilindungi di kementerian yang dipimpinnya.

AHY mengatakan Kementerian ATR/BPN saat ini belum terintegrasi dengan PDN. Dia menjelaskan, pihaknya masih menggunakan data center sendiri. Dengan demikian, hal ini memastikan tidak ada data ATR/BPN yang dikompromikan.

“Saat ini kami belum mengintegrasikan sistem PDN, kami masih internal. Karena belum terintegrasi, kita belum ada yang konkrit,” kata AHY saat ditemui awak media di gedung DPD RI. , Jakarta, Selasa (7 Januari 2024).

Dia menjelaskan, lumpuhnya PDN menjadi pembelajaran bagi partainya. Hal tersebut mendorong penguatan mekanisme sistem privasi dan keamanan pada sistem informasi pusat ATR/BPN (Pusdatin).

“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak hanya berpartisipasi dalam digitalisasi, tapi juga fokus pada apa itu keamanan. Kami melanjutkan pekerjaan dari pusat data ATR/BPN hingga sistem keamanan dan privasi sebelum berintegrasi kembali dengan sistem Govtech.” ” – katanya. Dia menjelaskan.

Merujuk postingan detikcom sebelumnya, Direktur Jenderal Departemen Teknologi Informasi (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, serangan siber pembayaran tersebut dilakukan oleh penjahat yang mengatasnamakan Brain Chiper.

Sementara terkait kerugian akibat tidak berfungsinya Pusat Data Sementara Nasional pada Kamis (24/6/2024), proses restorasi masih terus berjalan dan pemerintah belum memberikan informasi spesifik terkait hal tersebut.

“Kami belum tahu kerugiannya, tapi kami melihat layanan pemerintah terganggu. 210 pelayanan pemerintah terganggu tapi imigrasi yang paling terpukul karena langsung terjun ke masyarakat, PUPR juga yang terkena dampaknya,” kata Samuel. (ppd/rir)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *