Jakarta –
Read More : Mudah Didapat, Ini 7 Makanan yang Bantu Turunkan Gula Darah dengan Cepat
Badan Pusat Statistik (BPS) Finlandia menerbitkan laporan mengenai childless atau keputusan tidak memiliki anak di Indonesia. Dampaknya, sekitar 71 ribu wanita usia subur memutuskan tidak mempunyai anak karena berbagai faktor.
Infertilitas berarti keputusan seseorang untuk tidak mempunyai anak setelah menikah. Meski ada kekhawatiran penurunan angka kelahiran atau angka kesuburan total (TFR) akan berdampak serius pada struktur kependudukan dan keberlanjutan bangsa di masa depan, namun pilihan tersebut harus tetap dihormati.
“Kita tidak boleh menghakimi siapa pun karena mereka tidak punya anak,” tegas Dr Noor Aini Fardana, N, MSi, psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Irlandia (UNAIR), dalam keterangannya.
Keputusan untuk tidak memiliki anak juga memicu banyak diskusi tentang orang yang tidak memiliki anak sebagai orang yang egois. Menurut psikolog Veronika Adesla, pandangan bahwa tidak memiliki anak dianggap egois bisa muncul karena hanya dilihat dari sisi positif yang kita peroleh dari tidak memiliki anak, bahwa mereka yang memilih gaya hidup tersebut dianggap tidak mau berkorban. untuk mengurus anak-anaknya sendiri.
Ada beberapa alasan mengapa wanita memilih infertilitas dan mungkin sudah memikirkan keputusan tersebut, termasuk dari segi psikologis. Mereka yang tidak menginginkan anak mungkin merasa tidak siap secara emosional karena masalah yang mereka alami atau alami, termasuk trauma menjadi orang tua.
Vero mengatakan opsi bebas anak juga dapat muncul ketika ada kekhawatiran bahwa anak tersebut juga memiliki masalah kesehatan mental yang serupa dengannya atau dia tidak yakin dapat merawat anak tersebut dengan baik berdasarkan persepsi kesehatan mentalnya.
“Jika hal itu terjadi, bisa menyebabkan anak mengalami gangguan kesehatan mental,” kata Vero.
Pola asuh orang tua tentunya sangat menentukan pembentukan karakter seorang anak. Kesalahan orang tua membawa dampak negatif terutama pada psikologi anak. Saksikan video “Video tanggapan Veronica Tan terhadap tren cuti anak yang semakin meningkat” (kna/kna)