Jakarta –
Austria, di luar prediksi banyak orang, berhasil lolos ke 1/8 final Euro-2024 sebagai juara Grup D. Performa Ralf Rangnik sebagai pelatih tidak bisa diabaikan begitu saja.
Das Team memimpin klasemen akhir Grup D dengan 6 poin usai mengalahkan Belanda 3-2 di Berlin, Rabu (25/6), sedangkan Prancis kalah 1-1 dari Polandia. Les Bleus finis di peringkat kedua dengan 5 poin, sedangkan Oranje (4 poin) lolos dengan jalur terbaik ke peringkat ketiga.
Situasi ini tentu menghebohkan masyarakat. Jika melihat sejarah dan nama besar pemainnya, Prancis dan Belanda difavoritkan finis di dua besar. Namun sepak bola bukanlah kompetisi bergengsi dan Austria terbukti memiliki hasil yang lebih baik di lapangan.
Rangnick dan timnya patut mendapat pujian karena mengubah gaya permainan Austria. Marcel Zabitzer, yang dikenal pasif dan menahan diri di era Franco Fonda, kini tampil lebih berani dan aktif, terutama saat tidak menguasai bola.
“Saat kami menguasai bola, kami punya seseorang di bangku cadangan yang memberikan kontribusi besar. Senang rasanya bisa bermain di tim ini dan saya menikmati hari-hari saya bersama tim ini dan para staf. Saya ingin bertahan lebih lama di tim nasional.” ,” dia berkata . dikatakan Sabitzer, lapor BBC.
“Anda melihat kemajuan nyata sejak pelatih (Rangnik) bergabung dengan tim ini. Sebelum kami sedikit pasif dengan bola, kami jelas telah berubah.”
“Sekarang kami sangat kuat ketika lawan menguasai bola, semua orang tahu bahwa ketika kami kehilangan bola, kami harus mengejarnya lagi. Ini adalah perbedaan terbesar,” jelas sang kapten.
Keberhasilan Austria lolos ke babak play-off pun mendongkrak reputasi Rangnick yang terpuruk sejak hengkang dari Manchester United pada musim panas 2022. Kedatangan Ole Gunnar Solskjaer pada pertengahan musim 2021-22 tak mampu mengubah keadaan.
Dari 24 pertandingan Premier League yang ia kelola, Manchester United hanya menang 10 kali, sisanya imbang dan kalah tujuh kali. Setan Merah finis di urutan keenam dengan 58 poin dan selisih gol 0, artinya jumlah gol yang dicetak sama dengan jumlah kebobolan.
Bisakah Austria melanjutkan performa bagusnya di bawah asuhan Rangnick hingga akhir Euro 2024? (adp/krs)