Jakarta –

Lim Oon Kuin, pendiri perusahaan perdagangan minyak yang berbasis di Singapura, didakwa hari ini. Lim Oon Kuin dituduh menipu bank HSBC jutaan dolar.

Lim Oon Kuin telah terlibat dalam hukum sejak Mei tahun lalu. Ia dinilai telah merusak reputasi Singapura sebagai pusat perdagangan minyak terkemuka di Asia. Dia memiliki sebuah perusahaan bernama Hin Leong Trading, perusahaan perdagangan minyak terbesar di Asia, sebelum bangkrut pada tahun 2020.

Menurut Malaymail, Senin (18/11/2024), Hakim Distrik Toh Han Li dijadwalkan memvonis Lim hari ini. Jaksa menuntut hukuman 20 tahun penjara untuk Lim.

“Ini adalah salah satu kasus penipuan pembiayaan perdagangan paling serius yang pernah dituntut di Singapura,” kata jaksa penuntut.

Sebanyak 130 tuntutan pidana senilai ratusan juta dolar diajukan terhadap Lim, namun jaksa hanya memvonisnya berdasarkan tiga dakwaan. Salah satunya dituduh menipu raksasa perbankan HSBC, dan yang ketiga dituduh mendorong eksekutif Hin Leong untuk memalsukan dokumen.

Jaksa juga mengatakan dia menipu HSBC dengan membayar hampir $112 juta atau Rp 1,7 triliun (kurs 15.850). Terdakwa mengatakan kepada bank bahwa perusahaannya telah mengadakan perjanjian penjualan minyak dengan dua perusahaan.

“Transaksi ini sebenarnya palsu, dilakukan atas nama terdakwa. Hal ini sangat mencoreng reputasi Singapura yang diperoleh dengan susah payah sebagai pusat perdagangan minyak terkemuka di Asia,” tegas jaksa.

Lim kini berusia 83 tahun. Ia mendirikan perusahaan ini pada tahun 1965. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam membantu Singapura menjadi pelabuhan pengisian bahan bakar kapal terkemuka di dunia.

Namun, hal ini runtuh pada tahun 2020 selama pandemi Covid-19. Pandemi ini menjerumuskan pasar minyak ke dalam kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *