Jakarta –

Di zaman modern yang serba cepat ini, inovasi akan saling bersaing. Tentu saja sulit untuk mengembangkan sebuah ide sebelum menjadi inovatif dan dapat dijalankan.

Telkomsel menggelar NextDev Summit 2024 pada Selasa (14/5/2024) di SCBD, Jakarta untuk menutup rangkaian program Impact Incubator. Salah satu pembelajarannya penuh dengan diskusi tentang budaya inovasi.

Contoh ide yang diubah menjadi inovasi adalah Halodoc. Halodoc telah menjalankan bisnisnya selama 8 tahun dan menyediakan layanan telemedis seperti tes dan vaksinasi selama pandemi COVID-19.

“Saat pertama kali didirikan, saya yakin masyarakat di sini tidak ingin membayangkan apa itu telemedis, dan mungkin mereka tidak percaya bahwa telemedis akan menjadi sesuatu, katakanlah, yang akan digunakan oleh banyak orang. Jadi , itu benar-benar menjadi sebuah inovasi saat itu, karena sebelumnya belum ada di dunia ini”, jelas Veronika Sari Utami di NextDev Summit 2024 sebagai Halodoc LLC.

“Peliputan mengenai apa yang terjadi dengan COVID-19 benar-benar merupakan sebuah berkah. Saya pikir salah satu faktor kunci keberhasilannya adalah melihat kepemimpinan pada saat itu mampu menangani masalah nyata dengan pemerintah.”

Danang Jaffre, selaku manajer komunitas Google, mengomentari inovasi, yang sangat penting jika Anda ingin tetap relevan dan kompetitif di pasar teknologi. Beberapa prinsip utama yang digunakan di Google adalah keterbukaan dan keamanan psikologis untuk mendorong inovasi.

Selain itu, Google juga menerapkan konsep “quick file”. Ini adalah konsep di mana Anda harus gagal lebih cepat dan sukses lebih cepat.

“Kalau kita mau berinovasi, kita tidak bisa berharap sukses. Ya, tapi peluang lain selalu ada. Lalu bagaimana kalau cepat gagal? Tentu saja akan gagal, tapi kita tidak tahu kenapa. “Kalau gagal, maka kita tidak bisa pergi ke mana pun,” kata Da Nang.

Di sisi lain, selain hal-hal penting tersebut, komunikator yang baik ternyata menjadi hal yang diperlukan untuk mengimplementasikan ide-ide inovatif. Hal tersebut dijelaskan oleh Nozier Arifin selaku VP Investasi Telkomsel Ventures.

“Saya belajar dari pitch, karena founder yang baik juga merupakan komunikator yang baik. Anda harus menjadi komunikator yang baik, dan komunikator yang baik itu bisa menginspirasi baik itu calon pengguna, calon investor, calon karyawan. Karena ketika Anda di sana, tahu apa masalah yang ingin Anda selesaikan, maka Anda akan menemukan solusi yang inovatif,” kata Nazir.

Dari komentar-komentar tersebut tentunya investor mencari pemimpin yang mampu mengkomunikasikan visi dan memahami permasalahan yang ingin dipecahkan. Sesi ini juga menyoroti bagaimana inovasi dan teknologi dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan dunia nyata di berbagai industri, dan pentingnya komunikasi yang efektif dalam mengembangkan dan menerapkan ide-ide baru.

*Artikel ini ditulis oleh Mohamed Frizki Pratama, peserta Program Magang Sertifikasi Kampus Merdeka di Detikcom. Saksikan video “Dubai Ciptakan Alat Penanaman Startup” (manfaat/manfaat)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *