Jakarta –
PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan kerja sama program Makmur dengan Perusahaan Umum (Perum) Bulog sebagai penerima. Tujuan kerja sama ini adalah untuk menyerap hasil produksi petani nasional.
MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dan Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi di kantor pusat Perum Bulog di Jakarta (5/7).
CEO Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan, sejak diluncurkan pada tahun 2021, program Makmur telah berperan penting dalam mendukung kesejahteraan petani dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui pendampingan dan input pertanian yang berkualitas.
“Tujuan dari program Makmur adalah memberikan pendampingan intensif kepada petani dan pertanian berkelanjutan. Program ini memiliki potensi yang sangat tinggi, dengan luas hampir 300.000 hektar, dimana 100.180,44 hektar merupakan lahan padi,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu. (10/07/2024).
Program Makmur menyediakan ekosistem pertanian yang komprehensif mulai dari hulu hingga hilir, baik on-farm maupun off-farm, dengan keterlibatan banyak pemangku kepentingan mulai dari perbankan, lembaga asuransi, pemasok bahan baku pertanian hingga pelanggan.
Melalui program Makmur, Pupuk Indonesia mendorong petani untuk mengoptimalkan produktivitasnya melalui upaya pembinaan dan edukasi intensif penggunaan pupuk nonsubsidi untuk menjaga hasil panen tetap maksimal.
Namun pupuk non-subsidi yang digunakan dalam program Makmur merupakan pupuk komersial yang terbukti meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga program ini juga sebagai edukasi penggunaan input pertanian alternatif selain pupuk bersubsidi.
Pada periode Januari hingga Juni 2024, program Makmur diterapkan secara nasional dan tercatat realisasi lahan seluas 295.904 ha dengan dukungan total 120.320 petani. Program MAKMUR juga telah diterapkan untuk berbagai produk pangan.
Program ini mencatat peningkatan produktivitas petani padi sebesar 14% (produktivitas rata-rata meningkat dari 5,7 ton/ha menjadi 6,5 ton). Hasil panen jagung pun meningkat 23%, dari 4,7 ton menjadi 5,8 ton. Produktivitas tanaman tebu juga meningkat sebesar 3 persen, dari 66,2 ton menjadi 68 ton/ha, dan produktivitas tanaman kelapa sawit meningkat sebesar 7 persen, dari semula 22,84 ton/ha menjadi 24,44 ton/ha. Kontribusi pupuk terhadap produktivitas pangan mencapai 62 persen Program MAKMUR mengisi kesenjangan produktivitas yang tidak dapat dijembatani dengan pupuk bersubsidi. Kerja sama antara Pupuk Indonesia dan BULOG diharapkan dapat menciptakan ekosistem close loop di bidang pangan. BUMN produsen pangan dan pupuk,” tambah Rahmad.
Bentuk dukungan Pupuk Indonesia juga diberikan kepada petani melalui program Makmur melalui dukungan budidaya, seperti mengedukasi petani tentang penggunaan pupuk yang seimbang dan pengendalian hama.
Selain itu, guna menjamin kualitas produktivitas pertanian, Pupuk Indonesia juga menyediakan layanan kendaraan penguji tanah untuk memastikan kandungan unsur hara dalam tanah, sehingga penerapan pupuk pada program Makmur lebih akurat atau sesuai dengan kebutuhan. tanaman. Usulan pemupukan berimbang ini diharapkan dapat menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan.
Sinergi BUMN antara Pupuk Indonesia dan Perum Bulog memperkuat komitmen bersama untuk meningkatkan produktivitas padi nasional secara berkelanjutan, yang kemudian akan berdampak pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
“Melalui upaya ini, Pupuk Indonesia dan Bulog dapat bersinergi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita memiliki masa depan yang cerah, tidak hanya bagi Pupuk Indonesia dan Bulog, tetapi juga bagi pertanian dan bangsa, NKRI,” pungkas Rahmad.
Saksikan juga video “Jokowi Naikkan Subsidi Pupuk Jadi 9,5 Juta Ton Tahun Ini”:
(memiliki/menggambar)