Jakarta –

Kemarin, upacara panen yang disebut “Upacara Panen Padi” diadakan di distrik Wemasse, Kabupaten Baucau, dipimpin oleh Presiden Timor Timur Jose Manuel Ramos Horta. Hasil panen padi dalam negeri meningkat dari rata-rata sebelumnya 1,5-3 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha.

Menariknya, pupuk yang diproduksi Petrokimia Gresik berperan dalam meningkatkan hasil panen padi di Timor-Leste. Hal ini dilaporkan kepada Deputy CEO Pupuk Indonesia Gusrizal dan CEO Petrokimiya Gresik Dwi Satrio Annuro yang turut hadir dalam acara panen tersebut.

Gusrizal mengatakan, panen raya ini merupakan bukti komitmen Pupuk Indonesia dan afiliasinya terhadap pengembangan sektor pertanian Timor-Leste. Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Timor-Leste, menyediakan lapangan kerja dan penghidupan bagi sebagian besar penduduk. Ini merupakan sumber penting ketahanan pangan dan keterjangkauan bagi masyarakat Timor-Leste.

“Untuk memenuhi komitmen tersebut, Pupuk Indonesia bersama anak perusahaan grup Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik telah bekerja sama dengan pemerintah Timor-Leste untuk memastikan bahwa petani memiliki akses terhadap pupuk berkualitas tinggi dan produk pertanian lainnya.” Gusrizal Alam dalam keterangan resminya.

Panen ini merupakan hasil demplot (demplot) yang dilakukan Petrokimia Gresik bersama anak perusahaannya yakni PT Petrosida Gresik dan Camara de Comercio e Industria de Timor-Leste (CCI TL). Produk utama non-subsidi Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik digunakan untuk demplot ini.

Di saat yang sama, Dwi Satrio menambahkan, hasil demonstrasi di Timor Leste meningkat sekitar 500 persen. Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mengembangkan pertanian dan mendukung nutrisi global yang saat ini menjadi tantangan global.

“Untungnya, demonstrasi plant yang kami lakukan mampu memberikan hasil yang optimal, sehingga menjadi harapan baru bagi peningkatan ketersediaan pangan global. Hasil positif dari pabrik instruksional ini juga dibarengi dengan kerjasama dengan Timor Agronova. Perjanjian jual beli awal pedagang untuk pembelian 18 ton pupuk dan 2 ton pestisida dikirim dalam tiga kontainer, kata Dwi Satrio.

Ia menambahkan, lokasi percontohan di Timor Leste menggunakan pola penyemaian berimbang 5:3:2 yang sama seperti yang diterapkan Petrokimia Gresik di beberapa daerah. Artinya, 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK Phonska Plus, dan 200 kg ZA plus disemprotkan per hektar sawah. Selain itu, di lokasi percontohan ini juga akan dilakukan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida produksi Petrokimia Gresik melalui salah satu anak perusahaannya yaitu Petrosida Gresik.

“Tadinya kami targetkan bisa mendapat 6 ton per hektar dari lokasi percontohan ini. Ternyata teknologi kami mampu menghasilkan hasil hingga 7,5 ton per hektar. Selain itu, menanam padi juga bisa dilakukan dengan teknologi yang ditawarkan Petrokimia Gresik. “Di Timor Leste bisa dua atau tiga kali dalam setahun, tapi selama ini hanya bisa setahun sekali,” tegas Dwi Satrio.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kerja sama tiga kontainer tersebut merupakan tahap pertama dari target pencapaian 20-30 kontainer pada tahun 2024. Ia berharap kerja sama ini dapat membantu Timor-Leste mencapai swasembada pangan.

“Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia, kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan pertanian tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga, termasuk Timor-Leste. Masalah pangan merupakan masalah global yang harus kita selesaikan bersama,” kata Dwi Satrio.

Pada saat yang sama, Presiden Timor Timur Jose Manuel Ramos Horta mengucapkan terima kasih kepada Petrokimia Gresik atas kerja samanya di Baucau. Menurutnya, potensi pertanian Baucao bagus, namun perlu upaya untuk mencapai swasembada pangan di negaranya.

“Terima kasih banyak kepada teman-teman kami dari Indonesia. “Kami berharap kerja sama ini akan membuahkan prestasi di bidang pertanian yang kini tengah menarik perhatian dunia,” ujarnya.

Terakhir, CEO Petrosida Gresik Widodo Heru Sulistyo menambahkan bahwa Petrosida Gresik siap mendukung rencana ketahanan pangan dan kemerdekaan Timor-Leste pada tahun 2025. Sebagai perusahaan pestisida, Petrosida Gresik berperan dalam pengendalian hama dan penyakit, serta menyediakan pupuk hayati dan organik, zat pengatur tumbuh, benih dan teknologi pertanian yang andal.

“Petrosida Gresik menggunakan kaidah 6T yaitu tepat dosis, tepat mutu, tepat jenis, tepat cara pengaplikasian, tepat tujuan, tepat waktu. Penerapan tersebut akan membantu meningkatkan produktivitas pertanian khususnya bagi Timor Leste dan hal ini dibuktikan dengan hasil “Demonstration Plot Hari Ini”, tutupnya. (itu)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *